Menpora Imam Nahrawi. (Foto: Antara)

SURABAYA, iNews.id – Penetapan Menpora Imam Nahrawi sebagai tersangka atas dugaan kasus suap dana hibah KONI mendapat respons dari Ikatan Alumni (IKA) Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA). Penetapan ini dinilai sengaja dibuat untuk mencari perhatian publik, di tengah ramainya persoalan RUU KPK yang baru saja disahkan. 

Wakil Ketua Umum IKA UINSA Ahmad Bajuri mengatakan, penetapan Imam Nahrawi sebagai tersangka dugaan korupsi dana hibah KONI sarat muatan politis, cenderung dipaksakan dan tergesa-gesa.

"Aroma politis ini tercium sejak adanya drama penyerahan mandat tiga pimpinan KPK, lalu wakil ketua KPK Saut Situmorang mundur, tetapi kemudian diralat menjadi cuti. Dan sekarang pengumuman tersangka ini," ujarnya, Rabu (18/9/2019).

Tak hanya dukungan moril, organisasi kampus almamater Imam Nahrawi ini juga siap memberi bantuan hukum dalam menghadapi kasus dugaan korupsi tersebut. IKA UINSA meyakini, politikus PKB tersebut tidak bersalah.

Selain itu, Bajuri juga melihat apa yang dilakukan KPK hanya sekadar show of force, di saat KPK mengalami krisis kepercayaan. Bahkan, dia juga khawatir keputusan menjadikan Menpora sebagai tersangka hanya diputuskan sebagian pimpinan KPK atau dengan pimpinan yang tak lengkap karena ada yang mundur atau cuti.

"Kami mempunyai tim advokasi yang banyak menemukan celah hukum dalam perkara ini," ucap Bajuri.

Menurutnya, Menpora Imam Nahrawi tercatat salah satu menteri yang berprestasi di kabinet Presiden Jokowi. Keberhasilan dalam meningkatkan prestasi atlit, kesuksesan Asian Games, baik prestasi dan penyelenggaraan, serta juara Asian Paragames dan Asian School Games.

“Tentu saja, dia bisa menjadi sasaran tembak orang-orang yang tidak suka perubahan,” tuturnya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network