Suasana di Lanud Abdulrahman Saleh Malang (Foto: iNews/Avirista Midaada)

MALANG, iNews.id - TNI Angkatan Udara (AU) menghentikan semua penerbangan militer di Lapangan Udara (Lanud) Abdul Rachman Saleh Malang. Hal ini usai peristiwa kecelakaan pesawat di kawasan Pegunungan Tengger, Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Kapuspen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati membenarkan akan menghentikan sementara penerbangan militer di Lanud Abdulrahman Saleh Malang. 

"Untuk sementara tidak ada penerbangan akan diperiksa, standar prosedur kecelakaan seperti itu. Istilahnya kita pemeriksaan saja," kata Agung Sasongkojati, Jumat (17/11/2023).

Dia menambahkan, bila pengecekan  menyeluruh di seluruh unit armada pesawat yang tersimpan di Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh Malang. Sejauh ini dari dua pesawat yang jatuh memang kondisinya masih layak dan baru berusia 9 tahun.

"Pesawat ini bagus, pesawat tocano pesawat bagus, umurnya masih muda 9 tahun, selesai dirawat. Jadi tidak ada masalah mengenai kelayakan pesawat," ucapnya.

Bahkan kondisi dua pilot dan dua kru di belakang pilot juga masih dinyatakan sehat dan tidak ada gangguan sedikit pun. Agung juga menegaskan, dua kru non pilot di belakang juga merupakan orang yang bertanggungjawab di peralatan dan Lanud Abdulrahman Saleh Malang.

"Pilotnya kru semua, di belakang ada satu yang bukan kru, namun itu biasa kami sering mengajak yang non kru untuk terbang, karena kan mereka Angkatan Udara juga dan mereka bertanggungjawab untuk peralatan pesawat dan sebagainya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano terjadi di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat ini bersama dua pesawat lainnya tengah menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis pagi (16/11/2023) sekitar pukul 10.51 WIB. 

Dimana untuk pesawat dengan nomor ekor TT-3111, kedua awak di dalamnya adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara untuk pesawat bernomor eko TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).

Kemudian, dugaan cuaca buruk berupa gumpalan awan menyelimuti sekitar lokasi kejadian. Empat pesawat sempat masuk ke dalam awan itu, dimana dua pesawat berhasil lolos dan keluar dari awan. Sementara dua pesawat lain hilang kontak hingga dinyatakan ditemukan terjatuh pada pukul 11.18 WIB.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network