Pertanian (Ilustrasi/istimewa)

SURABAYA, iNews.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengimbau para petani untuk waspada dan bersiap menghadapi banjir dan badai La Nina. Imbauan ini disampaikan mengingat potensi bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di Indonesia, khususnya Jatim bakal mengalami fenomena La Nina. Saat itu intensitas hujan akan cukup tinggi, termasuk juga angin bertiup kencang.

Kondisi ini memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor hingga puting beliung. Karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada, terutama petani sebab, mereka berpotensi terdampak.

“Badai La-Nina ini tidak ada tanda-tandanya dan biasanya mendadak. Ini harus diantisipasi. Kepada para petani agar menyiapkan benih padi yang bisa tahan air, sehingga begitu terjadi banjir, tanaman tetap aman,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahangan Pangan (DPKP) Jatim, Hadi Sulistyo, Rabu (18/11/2020).

Dia mengatakan sudah menyampaikan kemungkinan bencana tersebut kepada Dinas Pertanian di kabupaten/kota di Jatim. Harapannya mereka bisa meneruskan kepada petani di daerah masing-masing dan melakukan langkah antisipasi.

“Lahan pertanian di Jatim kurang lebih 1,2 juta hektare. Maka hal ini perlu dilakukan untuk ketahanan tanaman padi,” ujarnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, awal musim hujan di Surabaya, diperkirakan baru terjadi bulan November ini. Puncaknya terjadi pada bulan Januari hingga Februari.

Cuaca ekstrem seringkali terjadi di masa pancaroba. Cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai ada di Bangkalan,Sampang, Sumenep, Probolinggo, Kediri dan Malang. “Biasanya untuk malam dan dini hari, sangat berpotensi angin kencang,” ujarnya


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network