Ilustrasi bawang putih. (Foto: iNews/ Tata Rahmanta)

SURABAYA, iNews.id - Perluasan lahan tanam bawang putih terus diusahakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Upaya ini bertujuan untuk mencapai swasembada bawang.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo. Menurutnya, Jatim memiliki potensi perluasan lahan seluas 8.651 hektare.

"Lokasinya tersebar di Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Malang, Lumajang, Kota Batu, Mojokerto serta Magetan," katanya, Kamis (13/2/2020).

Dia menambahkan, perluasan lahan tahun ini rencananya dilakukan di Banyuwangi 170 hektare, Malang 250 hektare, Probolinggo 75 hektare, Batu 50 hektare dan Bondowoso 1.000 hektare. Sementara varietas bawang yang akan ditanam dan dikembangkan yakni varietas Lumbu Hijau, varietas Lumbu Kuning dan varietas Temanggung.

Sasaran produksi tanaman bawang putih di Jatim tahun ini ditargetkan bisa mencapai 8.211 ton. Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi 2019 yang hanya 6.935 ton.

"Tingkat konsumsi masyarakat di Jatim untuk komoditas bawang putih masih cukup tinggi, mencapai 62.880 ton, artinya masih defisit 55.927 ton," katanya.

Hadi mengakui, produksi bawang putih lokal, diakui masih belum maksimal. Hal ini karena konsumen lebih menyukai bawang putih impor yang memiliki ukuran lebih besar.

Selain itu, dari sisi harga, bawang putih impor hanya sekitar Rp15.000 per kilogram, sementara bawang putih lokal mencapai Rp50.000 per kilogram. Mahalnya bawang putih lokal ini karena harga benihnya juga mahal mencapai Rp65.000 per kilogram, sementara ketersediaan benih juga terbatas.

"Bawang putih ini juga merupakan tanaman subtropis sehingga dibutuhkan kondisi agroklimat khusus dan jadwal tanam yang tepat agar produktivitas optimal," katanya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network