SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) membantu memulangkan jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) atau buruh migran Siti Musrofin dari Malaysia. Perempuan asal Blitar ini diketahui meninggal di Pinang Hospital Malaysia, Minggu (24/2/2019).
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, pemulangan jenazahnya bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia karena statusnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Almarhumah Siti Musrofin diketahui bekerja dengan status nondokumen atau prosedural (TKI illegal).
"Yang bersangkutan baru sekitar empat bulan di Malaysia dan meninggal karena penyakit tipes dan diabetes," katanya di Surabaya, Senin (25/2/2019).
Aries menambahkan, berdasarkan kewenangan Pemprov Jatim melaui satgas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Disnakertrans Provinsi Jatim. Bantuan ini dilakukan sejak di Bandara Juanda untuk mengeluarkan kargo jenazah dan mengantarnya melalui ambulans gratis ke daerah asalnya di Desa Bacem Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Dengan tingginya kasus TKI illegal, Aries mengimbau masyarakat yang ingin berangkat dan bekerja ke luar negeri agar melakukannya secara prosedural. Apalagi, Pemprov Jatim telah menyediakan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) dan Layanan Informasi dan Konsultasi (simPADU-PMI http://p3tki-jatim.go.id) yang dikelola Disnakertransduk Jatim.
Selain itu, Disnaker Kabupaten/kota juga memberi kemungkinan calon pekerja migran mendapat informasi dan konsultasi hak, kewajiban dan resiko serta berangkat dengan dokumen secara aman, mudah dan prosedural.
"Dengan berangkat secara prosedural, bila terjadi masalah selama bekerja, kepulangan akan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan asuransi kesehatan dan kematiannya," ujar Aries.
Berdasarkan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKNL) BNP2TKI, jumlah penempatan TKI asal Jatim selama tahun 2018 sebanyak 70.381 orang. Dengan rincian jabatan formal 22.507 orang (32%) dan informal 47.874 orang (68%).
Sementara berdasarkan data embarkasi keberangkatan dari Bandara Juanda sebanyak 40.564 orang (57.63%), dengan rincian jabatan formal 12.639 orang (31.15%) dan informal 27.925 orang (68.85%). Negara Tujuan terbanyak yakni Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Korsel dan Brunei Darusalam. Di wilayah Jatim, penyumbang TKI terbanyak yakni Ponorogo, Blitar, Malang, Tulungagung, Banyuwangi dan Madiun.
Sementara itu, data Disnakertransduk Provinsi Jatim mencatat, pekerja migran pulang dan tercatat di counter help desk kepulangan di Bandara Juanda selama 2018 sebanyak 34.128 orang atau naik 7,8%. Dari jumlah tersebut, 806 orang di antaranya pulang karena bermasalah.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait