LAMONGAN, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur (Jatim) memesan alat deteksi Covid-19 dari Korea Selatan. Sayang, hingga saat ini, alat tersebut belum dapat digunakan karena reagent yang menjadi komponen pendukung belum juga datang.
Alat yang bernama AB Plus Avias-6 ini sudah datang Senin (20/4/2020) lalu. Pemkab Lamongan harus merogoh dana sebesar Rp280 juta untuk membeli alat yang diklaim mampu mendeteksi virus corona dengan cepat dan akurat.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk medeteksi enam orang. Tak heran, alat ini diklaim lebih canggih dari rapid test dan swab.
Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Lamongan, dr Taufik Hidayat mengaku sudah pesan 3.000 reagent. Komponen pendukung ini akan datang dua hari lagi.
Meski belum dibuktikan, namun dia yakin alat tersebut lebih baik. Pasalnya berdasarkan informasi, terutama dari pengalaman yang sudah memakai, alat tersebut bisa mendeteksi dengan cepat dan akurat.
“Dalam satu jam bisa mendeteksi 36 orang, sedangkan jika 24 jam, AB Plus tersebut mampu mendeteksi 864 orang,”
Taufik mengatakan, setelah reagent datang tim akan langsung melakukan pelatihan petugas medis di sejumlah puskesmas. Alat tersebut tergolong familiar dan mudah dioperasikan, sehingga petugas medis tidak perlu khawatir.
Dengan alat canggih tersebut, pihaknya menargetkan sebanyak-banyaknya warga untuk dideteksi, terutama orang tanpa gejala (OTG). Bila dinyatakan positif, maka akan langsung bisa diisolasi.
Sementara, hingga Rabu (22/4/2020) siang, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lamongan mencatat Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 288 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 115 orang dan pasien positif Covid-19 sebanyak 28 orang.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait