BATU, iNews.id - Pemerintah pusat akan merelokasi warga Kota Batu yang terdampak banjir bandang. Keputusan ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir bandang di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Kamis (11/11/2021).
Basuki mengatakan, relokasi perlu dilakukan kerena area permukiman di sepanjang anak Sungai Brantas berbahaya. Sebab, kondisi hulu sungai saat ini telah beralih fungsi dari hutan lindung ke lahan pertanian.
"Saya minta warga yang tinggal di bantaran sungai ini untuk relokasi, baik yang terdampak kemarin maupun tidak agar direlokasi. Lahannya akan disiapkan sama bu wali kota," ucap Basuki Hadimuljono.
Nantinya di lahan relokasi, pihak Kementerian PUPR bakal meluaskan aliran sungai yang merupakan anak Sungai Brantas tersebut. Dimana ada sekitar 4 kilometer aliran anak sungai hingga muaranya di Sungai Brantas, yang bakal dilebarkan.
"Nanti kita akan melebarkan sungai ini dan merelokasi rumah - rumah yang ada di bantaran. Panjang sekira 4 kilometer dari kejadian kemarin sampai ke muara kali brantas. Pelebaran lebih baik dan akan segera kita koordinasikan dengan pihak desa masing-masing," tuturnya.
Rencananya pelebaran aliran sungai menjadi tiga meter di kiri kanan, dari lebar sungai sebelum terkena banjir bandang satu meter. "Lebarnya sekitar 3 meter, namun menunggu koordinasi dengan warga juga, karena masih ada beberapa tanah milik warga," ucapnya.
Pria kelahiran Surakarta 67 tahun menyampaikan, bakal memulai pengerjaan pelebaran proyek sungai tersebut secepatnya, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerusakan bila kembali terjadi banjir bandang.
"Itu yang kita kerjakan, dan sekarang kita mulai mengerjakan. Sekarang ada BUMN, BUMN yang bekerja di sekitar sini, sudah kita tunjuk untuk pengerjaannya sekarang, tidak ada waktu lagi, kita akan mengejar pada puncak hujan yang diprediksi januari mendatang," ujarnya.
"Ada beberapa detail sungai yang harus dicek. Saya minta ini dicek semua, kalau kemarin yang terjadi, ini tadi dia bukan sungai tapi alur sungai kering istilahnya," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait