SURABAYA, iNews.id – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polkam) merespons serius maraknya isu premanisme yang berkedok ormas. Tim Kemenko Polkam diterjunkan ke Jawa Timur (Jatim) untuk memonitoring Satuan Tugas Penyakit Masyarakat (Satgas Pekat) yang dibentuk oleh Polda Jatim dalam memberantas aksi premanisme.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polkam, Marsda TNI Eko Dono Indarto mengatakan, premanisme yang bersembunyi di balik kedok ormas akan dibubarkan jika terbukti mengganggu investasi serta mengancam stabilitas sosial masyarakat.
"Kalau diingatkan tidak bisa tentunya ditegur dengan keras sampai dengan pembubaran kalau mereka mengganggu ketertiban sosial mengancam dan memberikan traumatik kepada masyarakat. Ini kan tidak bagus," ujar Marsda Eko di Mapolda Jatim, Sabtu (10/5/2025).
Di sisi lain, dia juga menyampaikan pentingnya keberadaan ormas bagi pemerintah, sehingga diperlukan pembinaan yang baik agar ormas berkontribusi secara positif bagi pembangunan negara.
Sementara itu, 10 hari terakhir, Polda Jatim telah membentuk Satgas Pekat yang secara intensif menangani kasus-kasus premanisme di wilayah tersebut. Hingga saat ini, sebanyak 1.200 kasus telah berhasil ditangani, dengan 276 kasus di antaranya telah naik ke penyidikan.
Pada kesempatan yang sama, Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes menyampaikan, dari sejumlah kasus yang ditangani, seperti pemalakan dan praktik debt collector ilegal, belum ditemukan adanya keterlibatan ormas.
Polda Jatim berkomitmen untuk memberantas segala bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat serta berpotensi mengganggu iklim investasi di Indonesia.
"Ada beberapa jenis perkara premanisme, pemalakan dan juga debt collector. Ada aksi-aksi penganiayaan terhadap masyarakat dan dilaporkan, ini tentu menjadi TO kita juga," kata Kombes Jimmy.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait