Istri korban, Dwi Ramastuti didampingi kerabat saat melihat jenazah korban di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang. Korban meninggal saat lomba lari Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra, Sabtu (04/11/2017). (Foto: iNews/Saif Hajarani)

MALANG, iNews.id – Seorang pelari meninggal dunia saat mengikuti lomba lari ultra Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra, Sabtu (04/11/2017). Korban bernama Andi Nursaiful (48), yang mengikuti kategori 70 kilometer (km), diduga mengalami henti jantung mendadak.

Tim medis panitia, Yotin Bayu Meriani mengatakan, korban kolaps di daerah Ranupane, saat baru menempuh jarak 18 kilometer (km) dari titik start di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo. Rute lokasi kematian warga Cilodong, Depok, Jawa Barat itu, jalan setapak berbatu dengan medan yang cukup berat.

Awalnya dia mengetahui kondisi korban dari pelari lain yang datang ke posnya di Ranupane,s ekitar pukul 05.00 WIB. Jarak pos dengan lokasi korban kolaps sekitar 2 hingga 3 km. Yotin segera membawa ambulans untuk mengevakuasi korban.

“Sampai saya di titik tersebut, ternyata pasien sudah bersama pelari lain dan seorang warga dengan kondisi wajah sudah tertutup. Setelah saya periksa, ternyata memang pasien sudah meninggal. Perkiraaan dari kami, pasien mengalami henti jantung yang mendadak,” paparnya, Sabtu (04/11/2017).

Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk divisum. Istri korban, Dwi Ramastuti didampingi kerabat, tidak kuasa menahan tangis setelah melihat korban sudah terbujur kaku di kamar mayat RS Saiful Anwar Kota Malang. Sebab, sebelum mengikuti lomba yang dimulai sejak Jumat, 03 November 2017 hingga Minggu, 05 November 2017, tidak ada keluhan dari suaminya.

Dia mengungkapkan, suaminya memang hobi mengikuti lari marathon dan naik gunung. Korban yang sehari-hari berprofesi sebagai wartawan di sebuah media online, sering mengikuti lomba lari serupa. Namun, sang istri tak menyangka suaminya meninggal saat menyalurkan hobi. “Sebelum berangkat kondisinya sehat. Saya sendiri yang mengantar dari rumah menuju bandara karena penerbangannya jam 04.00 WIB,” ujarnya.

Rencananya, jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat, dengan pesawat setelah divisum di kamar mayat RS Saiful Anwar Kota Malang.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network