Ilustrasi momen mudik lebaran. (Foto: Antara).

LAMONGAN, iNews.id - Sebanyak 80 persen pedagang pecel lele yang berada di wilayah Jabodetabek berasal dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim). Para perantau ini sementara diminta tidak mudik saat momen Hari Raya Idul Fitri 2020 untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Bupati Lamongan, Fadeli mengatakan, langah ini dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran wabah virus corona. Apalagi jumlah warga berstatus dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP) terus bertambah di wilayah Jatim, khususnya di Kabupaten Lamongan.

"Kami terus mengimbau pada mereka yang merantau agar tidak mudik ketika lebaran nanti. Sebab jika mudik nanti malah repot," kata Fadeli kepada wartawan, Minggu (29/3/2020).

Dia mengakui, banyak warganya banyak yang merantau ke daerah ke luar daerah. Sebagian besar menjadi pedagangan kaki lima, seperti pecel lele, tahu campur, dan soto.

Penjual pecel lele yang ada di Jakarta dan sekitarnya, kurang lebih sebanyak 80 persen berasal dari Lamongan. Saat ini omzet PKL juga sedang menurun akibat kebijakan social distancing atau batasan jarak sosial antarwarga yang diterapkan pemerintah.

"Jalanan menjadi sepi, sehingga tidak ada yang mampir ke PKL. Saat ini hampir 20 persen penjual pecel lele berjualan lewat online. Semoga omsetnya terus meningkat," ujar dia.

Meski dihimbau tidak mudik, namun saat ini sudah ada sekitar 900 perantaun yang sudah pulang ke kampungnya di Kabupaten Lamongan. Mereka sudah dicek kesehatannya. Hasilnya tidak ada yang positif.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network