PDIP Surabaya berpotensi memenangi Pilwali Surabaya 2020. (Foto: ilustrasi)

SURABAYA, iNews.idSurabaya Consulting Group (SCG) menyebut PDIP masih berpeluang memenangi pemilihan wali kota (Pilwali) Surabaya 2020 mendatang. Selain menjadi pemenang pada Pemilu 2019, PDIP juga punya dua tokoh berpengaruh, yakni Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana.

Dua nama inilah yang dinilai SCG akan memberi dampak cukup besar bagi siapa pun calon yang diusung PDIP. Apalagi, PDIP juga sekses memainkan langkah kejut dengan reposisi kepengurusan DPC PDIP Surabaya.

“Langkah kejut ini punya dua makna. Pertama, mengacaukan fokus lawan, bahwa PDIP punya kehendak lain di Pilwali dengan tidak lagi meletakkan Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC lagi. Kedua, justru memberi ruang Whisnu lebih luas,” kata Direktur Eksekutif SGC, Didik Prasetiyono, Selasa (23/7/2019).

Lalu, siapa calon yang akan diusung? Didik mengatakan, ada enam kandidat yang berpotensi diusung PDIP pada Pilwali Surabaya 2020 mendatang. Mereka adalah para kader banteng serta birokrat yang memiliki kedekatan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Pertama, Whisnu Sakti Buana. Mantan Ketua DPC PDIP Surabaya berpotensi diusung karena saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Surabaya. “Whisnu adalah kandidat internal yang saat ini berada paling atas, baik secara popularitas maupun elektabilitas,” katanya.

Kedua, Puti Guntur Sukarno. Cucu Bung Karno ini punya kans besar karena terpilih dengan 139.794 suara di Dapil DPR Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) pada Pemilu Legislatif April lalu. Apalagi, Puti adalah keponakan Megawati Soekarno Putri.

Menurut Didik, peluang Puti menjadi besar bila PDIP ingin meneruskan tradisi wali kota Perempuan. “Mbak Puti merupakan kandidat yang bisa menjadi kejutan,” ucapnya.

Ketiga, Armudji. Ketua DPRD Kota Surabaya ini terpilih dengan 136.308 suara di DPRD Jatim Dapil Jatim I (Surabaya). Perolehan itu tertinggi di Dapil Jatim I. “Pengalaman dan kemampuan elektoral menjadi daya tawar Armudji,” kata Didik.

Keempat, Mochamad Nur Arifin. Kandidat ini akan muncul jika DPP PDIP mempertimbangkan usia sebagai faktor dalam merebut elektoral. “Bupati Trenggalek ini dikenal dekat dengan elite DPP, berpeluang menjadi kandidat alternatif bila terjadi kebuntuan pada nama-nama yang beredar,” ujarnya.

Sedangkan dari unsur birokrat adalah Hendro Gunawan dan Eri Cahyadi. Selain dikenal dekat dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, keduanya juga cukup menonjol di Pemkot Surabaya. “Bila DPP PDIP mempertimbangkan rekam jejak Risma yang sebelumnya juga birokrat, Hendro dan Eri akan menjadi alternatif,” kata Didik.

Siapa pun itu, menurut Didik, calon yang diusung PDIP punya kans besar. Apalagi, sejak periode Bambang DH hingga Tri Rismaharini, PDIP selalu menjadi pemenang. Raihan ini pula, kata Didik, yang menjadikan Surabaya lekat dipersepsikan sebagai “kandang banteng”.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network