SIDOARJO, iNews.id - Proses evakuasi terhadap jasad Pratu Miftahul Arifin dilanjutkan, Rabu (19/4/2023). Lokasi jasadnya di jurang sedalam 15 meter.
Pratu Miftahul Arifin gugur karena tertembak saat diserang kelompok separatis teroris (KST) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Lokasinya di dalam jurang sedalam 15 meter sehingga akan dilakukan proses pencarian besok," ujar Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Selasa (18/4/2023).
Dia mengatakan, hari ini dia datang ke Papua untuk melihat dan melakukan evakuasi terhadap prajurit yang terluka tembak akibat serangan KST.
"Dari kontak tembak tersebut ada satu orang yang prajurit yang menjadi korban tewas dan lima yang mengalami luka. Yang mengalami luka sudah dilakukan evakuasi dari dibawa ke rumah sakit di Timika," katanya.
Menurutnya, kondisi lima prajurit yang terluka tersebut terus membaik dan sudah ada yang bisa berjalan saat menuju ke helikopter saat proses evakuasi.
"Sementara empat orang prajurit, sampai dengan saat ini masih belum ada komunikasi. Kemungkinan mereka bertahan karena lokasi tersebut diduga sebagai markas KST," ucapnya.
Selain itu, dia meningkatkan status dalam operasi tersebut menjadi siaga tempur karena sudah terjadi kontak tembak dalam peristiwa itu.
Yudo tiba di Timika, Papua, Senin (17/4/2023) dan langsung mendengar paparan dari Pangkogabwilhan III, Pangdam XVII/Cendrawasih, Komandan Koopsus TNI, Pangkoarmada III, Danrem 173, dan Danrem 174 terkait situasi di Nduga, Papua.
Saat di Timika, Yudo di dampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Iwan Setiawan.
KST pada Sabtu (15/4/2023), mengadang dan menyerang pasukan TNI saat mereka sedang menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB sejak Februari 2023.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait