Marketing Head PT. Syngenta Seed Indonesia, Imam Sujono (memegang mikrofon), menjelaskan tanaman jagung bioteknologi yang memasuki usia panen kepada Rektor Universitas Jember Iwan Taruna. Foto: Istimewa

JEMBER, iNews.id- Petani palawija bakal mendapat untung ganda. Ini setelah Universitas Jember bersama Syngenta Indonesia, berhasil membudidayakan tanaman jagung bioteknologi. Jagung pertama di Indonesia yang memiliki keunggulan ganda.

Selain toleran terhadap herbisida glifosat dan tahan hama penggerek batang, jagung jenis ini juga mudah dibudidayakan, ekonomis, dan memberikan hasil yang lebih tinggi.

“Benih jagung ini produktivitasnya lebih tinggi daripada benih jagung biasa. Hasil uji coba yang sudah dilakukan naik 10 persen per hektare,” terang Imam Sujono, Marketing Head PT. Syngenta Seed Indonesia, Rabu (13/9/2023).

Pernyataan itu ia sampaikan pada panen jagung bioteknologi di lahan demonstration plot (demplot) seluas 0,5 hektare area Agrotechnopark Universitas Jember Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember.

Panen jagung ini merupakan bagian dari rangkaian acara Seminar Nasional Bioteknologi: Adopsi Bioteknologi untuk Akselerasi Ketahanan Pangan yang dilakukan sejak 12 September 2023. Para ahli di bidang bioteknologi, pemerintah, akademisi, mahasiswa, dan petani, hadir pada acara tersebut.

“Agrotechnopark Universitas Jember menjadi lokasi pertama di Indonesia yang menjadi lokasi penanaman benih jagung bioteknologi terbaru kami. Kami memilih bekerja sama dengan Universitas Jember karena sudah memiliki rekam jejak penelitian bioteknologi di Indonesia,” ujarnya.

Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat menambahkan, karena produktivitas 10 persen lebih tinggi dibandingkan jagung hibrida konvensional, maka bila ditanam secara luas di Indonesia, varietas ini dapat mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional 5,3 ton/ha menjadi sekitar 7 ton/ha.

Varietas jagung hibrida bioteknologi NK Pendekar Sakti ini memiliki potensi hasil hingga 11,8 ton/ha pipilan kering. “Varietas unggul ini dapat membantu petani menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas hasil panen dan menjadikan budidaya jagung lebih mudah dan nyaman,” tuturnya.

Hamdani, petani jagung asal Dusun Krajan Kulon, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wuluhan, Jember, mengungkapkan hal serupa. Dia mengungkapkan, selain di area Agrotechnopark Universitas Jember Desa Jubung, juga ada dua lahan demplot lainnya. Di wilayah Kecamatan Gumukmas dan Wuluhan.

Di Kecamatan Wuluhan, dia menyebut, hasil panennya hampir mencapai 12 ton pipilan kering. “Harga per ton untuk saat ini Rp 5,8 juta. Jika dihitung satu hektare, petani bisa mendapatkan lebih dari Rp 60 juta per hektare. Ini sangat menguntungkan,” tuturnya.

Petani paruh baya itu juga mengaku, budidaya jagung jenis ini lebih muda karena toleran terhadap glifosat, sehingga rumput tidak gampang tumbuh. Otomatis, pupuk yang diaplikasikan oleh petani terserap tanaman semua dan hasilnya lebih subur.

“Kami juga tidak perlu menggunakan insektisida lagi untuk mengendalikan ulat atau hama penggerek batang. Jadi lebih ekonomis, karena petani tidak usah mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli obat,” urainya.

Rektor Universitas Jember Iwan Taruna menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, hasil penelitian yang baik adalah hasil penelitian yang bisa dihilirkan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat dan dunia industri.

Dirinya juga berharap, demplot benih jagung di Agrotechnopark Jubung ini bisa dimanfaatkan sebagai wahana belajar dan konsultasi oleh petani Jember. Agar tidak ketinggalan informasi dan teknologi terkini. Selain playground bagi dosen dan mahasiswa.

“Proses untuk melahirkan inovasi seperti di bidang bioteknologi itu prosesnya panjang dan memerlukan biaya yang besar. Maka, kata kuncinya adalah kolaborasi antara semua pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat,” pungkasnya.


Editor : Mahrus Sholih

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network