SURABAYA, iNews.id - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (mukernas) II Periode 2021-2026 di Shangri La Hotel, Surabaya, Jawa Timur. Acara yang berlangsung mulai 3 hingga 5 Oktober 2023 ini
mengusung tema Pemantapan Program Organisasi dan Akselerasi Program Aksi Angkutan Pariwisata Menyongsong Road to Wonderful Indonesia 2024.
Sejumlah tokoh penting hadir di acara tersebut, di antaranya Ketua Umum DPP Organda, Adrianto Djokosoetono, Dirjen Perhubungan Darat, Irjen Pol Hendro Sugiatno, Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin, Ketua BPD PHRI, Dwi Cahyono serta Wakajati Jatim, J Devy Sudarso.
Pada Mukernas kali ini, Organda juga melakukan MoU bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terkait sinergisitas dalam memberikan konektivitas terhadap setiap wisatawan. Harapannya, wisatawan mendapat layanan prima mulai dari penginapan, saat berwisata hingga selama perjalanan.
Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan, Organda terus berbenah untuk mewujudkan transformasi bidang usaha angkutan darat. Karena itu kolaborasi terus dilakukan, termasuk dengan PHRI.
Sementara itu, Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin menyambut baik MoU antara Organda dan PHRI berkaitan dengan transportasi dan konektifitas pariwisata. Kendati demikian, pihaknya mengingatkan pentingnya tertib berlalu lintas untuk menurunkan fatalitas kecelakaan.
Taslim mengatakan, salah satu bidang yang berkembang dalam transportasi yakni di bidang di bidang pariwisata. Menurutnya, hal itu tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang dalam melakukan aktivitas pariwisata memerlukan transportasi yang aman, nyaman, selamat dan lancar.
“Dengan lancarnya kegiatan pariwisata tersebut diharapkan bisa meningkatkan serta menumbuhkan perekonomian untuk majukan kesejahteraan bangsa dan negara”. katanya.
Taslim juga menyampaikan kepada peserta yang hadir di acara tersebut bahwa kecelakaan yang terjadi pada angkutan orang dan barang untuk pariwisata dikarenakan banyaknya pengemudi yang tidak mempunyai etika berlalu lintas.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait