MALANG, iNews.id - Momen mengharukan terjadi dalam prosesi wisuda Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (24/2/2024). Terdapat dua wisudawan yang telah meninggal dunia diwakili keluarga dan sahabat untuk menerima ijazah.
Kedua wisudawan tersebut, Muhammad Rizki Rafiandhika dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Prayoga Avrian Wardana dari Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Muhammad Rizki Rafiandhika atau biasa dipanggil Rafi, diwakili oleh kedua orang tuanya, yakni Ibunda Nunik Sri Andayani dan ayahanda Hadi Roseno untuk menerima ijazah secara langsung dari Rektor UB.
Rafi diterima sebagai mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian UB angkatan 2014 melalui jalur tanpa tes atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Rafi, semasa hidup merupakan sosok yang sangat dekat dengan ibundanya.
Selain itu, Rafi juga memiliki banyak teman, bahkan mendirikan kafe bersama teman-teman kuliahnya. “Karena sambil bekerja, kuliahnya agak sedikit molor. Setelah selesai sidang skripsi, dia bilang maaf ya ma, tugasku sudah selesai,” ujar Nunik Sri Andayani.
Rafi, kata dia meninggal dunia pada 4 Februari 2023 karena penyakit autoimun. Penyakit itu telah dideritanya sejak kecil, tapi Rafi dinilai sejak kecil tidak pernah sakit parah.
"Sejak kecil tidak pernah sakit parah, kejadiannya begitu cepat, empat hari dirawat di RS, lalu pulang dan berobat jalan, namun beberapa hari kemudian mengeluh sakit lagi hingga masuk ICU dan meninggal dunia,” katanya.
Dia mengucapkan, terima kasih kepada Dosen Pembimbing skripsi Rafi, yakni Rachman Hartono dengan kebaikannya telah membimbing Rafi. Bahkan terus menjalin komunikasi dengan keluarga saat Rafi sakit.
Kakak Rafi, Nizar Rizki Firstyadhika yang juga turut hadir dalam wisuda ini menuturkan, adiknya merupakan sosok yang bertanggung jawab, penyayang dan perhatian dengan keluarga.
“Meskipun anak terakhir tetapi tidak pernah manja, justru sangat dewasa dalam menyikapi segalanya. Dia juga sangat sayang terhadap keponakan yang masih kecil-kecil, sering mengajak bermain. Bahkan disaat-saat terakhir hidupnya, dia tidak pernah mengeluh kesakitan dan merepotkan kami semua,” kata Nizar, menimpali ibunya.
Sementara itu, pengambilan ijazah Prayoga Avrian Wardana diwakilkan oleh teman sesama wisudawan, yakni Wignaya Saraswati. Orang tua Prayoga Aviran berhalangan hadir karena masalah kesehatan.
Sama seperti Rafi, Prayoga yang biasa dipanggil Yoga diterima di Sosiologi FISIP UB juga melalui jalur SNMPTN pada 2015. Prayoga Avrian berasal dari Banyuwangi, putra dari pasanga Dwi Jaya Hadi Utomo dan Dewi Darmayanti.
Yoga kesehariannya merupakan sosok yang ceria, selalu menebar energi positif bagi orang-orang di sekitarnya, gigih dan penuh semangat dalam meraih cita-cita. Yoga dinilai anak yang sangat menyayangi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
“Kami teman satu angkatan dan bersahabat dekat mulai proses skripsi hingga kelulusan,” kata Naya.
Dia menyampaikan, Yoga meninggal dunia pada 29 April 2023 karena sakit radang paru-paru. Semasa kuliah Yoga juga pernah dirawat karena asam lambung.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait