SIDOARJO, iNews.id - S (46), pria asal Sukolilo, Surabaya, diduga mencabuli 17 remaja laki-laki di kolam renang kawasan Sidoarjo. Aksi bejatnya itu dilancarkan dengan mengaku sebagai instruktur renang.
Padahal, pria berkumis tipis itu berprofesi sebagai pegawai toko fotokopi di Surabaya. Modus itu dia pakai untuk mengelabui korbannya yang rata-rata berusia 12-16 tahun.
"Kerjaan fotokopi di Surabaya," kata S, Jumat (9/6/2023).
Aksi bejat itu dilakukan S selama tiga bulan terakhir di dua kolam renang berbeda di Sidoarjo. Selain mengaku sebagai instruktur renang, dia juga memberikan imbalan senilai Rp50.000 ke korbannya.
Dia mengajak korban ke kamar mandi untuk bilas setelah berenang berbekal pura-pura menjadi instruktur renang. Setelah berada di dalam kamar mandi, pelaku pun menggerayangi tubuh korban.
Namun, dia memastikan tak sampai melakukan sodomi terhadap para korbannya.
"Badannya kok bagus, saya pegang-pegang. Terus mau, saya puas pegangnya. Saya gak pernah sodomi," kata dia.
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban yang sedang berenang di kawasan Jedong Cangkring, Prambon, Sidoarjo, melaporkan perbuatan pelaku ke polisi.
"Pelaku minta untuk mandi sama-sama dengan korban. Kemudian di situ pelaku melakukan kegiatan asusila terhadap korban," ujar Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.
Dia menyebut tersangka belum menikah. Diduga memiliki kelainan seksual dengan menyukai sesama jenis.
"Tersangka belum menikah, dan memang memiliki kepuasan apabila sudah berhasil melaksanakan ini (pencabulan) kepada korbannya. Iya (sejenis)," kata Kusumo.
Atas perbuatannya, S mendekam di sel tahanan Polresta Sidoarjo. Dia terancam hukuman 12 tahun penjara.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait