Simak mitos Gunung Semeru yang diyakini sebagai paku bumi dari India untuk Pulau Jawa. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Gunung Semeru menjadi salah satu dari sekian gunung besar yang ada di Pulau Jawa. Gunung ini terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.

Ketinggian yang dimiliki Gunung Semeru menjadikannya sebagai gundukan permukaan tanah tertinggi di Pulau Jawa. Letak puncaknya yang dikenal sebagai Mahameru berada di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.

Gunung Semeru selama ini menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki. Tak hanya megah, beberapa spot di Gunung Semeru dapat memanjakan mata para pendakinya.

Hanya saja, di balik kemegahannya, Gunung Semeru juga menyimpan berbagai mitos. Lantas, mitos apa saja? Berikut iNews.id rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/11/2022).

1. Paku Bumi dari India

Gunung Semeru diyakini berasal dari India. Kitab Jawa kuno berbahasa Kawi, Tantu Pagelaran atau Tangtu Panggelaran, memuat mitos asal-usul keberadaan Gunung Semeru di Pulau Jawa.

Kitab tersebut menceritakan, Batara Guru memerintahkan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu untuk mengisi Pulau Jawa yang saat itu masih mengambang dan terombang-ambing di lautan luas.

Karena itu, para dewa memutuskan memaku Pulau Jawa menggunakan Gunung Mahameru yang berada di India. Gunung tersebut kemudian dipindahkan ke atas Pulau Jawa.

Untuk membawa Gunung Mahameru, Dewa Brahma dan Dewa Wisnu lantas menjelma menjadi hewan mitologi. Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa, sedangkan Dewa Brahma menjadi naga. 

Lantas, Gunung Mahameru dibawa dengan cara digendong di atas punggung Dewa Wisnu yang telah menjelma sebagai kura-kura, sementara Dewa Brahma yang berubah menjadi naga membelit Gunung Mahameru dan badan kura-kura agar dapat dipindahkan dengan aman.

Setelah tiba di Pulau Jawa, kedua dewa Hindu tersebut semula meletakkan Gunung Mahameru di bagian barat. Namun, hal itu mengakibatkan sisi timur Pulau Jawa terangkat.

Maka mereka memindahkan gunung itu ke bagian timur. Akan tetapi, Pulau Jawa tetap miring. Akhirnya mereka memotong sebagian Gunung Mahameru dan menempatkan potongan itu di sisi barat laut.

Potongan gunung itu kini dikenal sebagai Gunung Pawitra atau Gunung Penanggungan. Sementara Gunung Semeru tersisa bagian utama atau tempat bersemayam Dewa Shiwa, kini dikenal sebagai Gunung Semeru.

Lantaran proses pemindahan gunung tersebut, serpihan yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di Pulau Jawa yang membentang dari barat ke timur.

Saat Sang Hyang Siwa tiba di Pulau Jawa, dia melihat banyak tumbuh pohon Jawawut. Sehingga dia menamai pulau yang terombang-ambing itu sebagai Jawa.

Dewa Wisnu lantas ditunjuk sebagai raja pertama di Pulau Jawa dengan nama Kandiawan.

2. Arca di Arcopodo

Gunung Semeru juga dikenal dengan keberadaan dua arca di kawasan Arcopodo ketinggian 3.002 meter. Konon, kedua arca tersebut dipercaya sebagai jelmaan prajurit Kerajaan Majapahit.

Bentuknya kecil dan lokasinya tersembunyi. Kedua arca itu diyakini hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang memiliki mata batin.

Tak sedikit pendaki yang mengaku telah melihat patung tersebut. Namun mereka melihat dalam ukuran yang berbeda, baik kecil maupun sebesar raksasa.

3. Tanjakan Cinta

Salah satu spot di kawasan Ranu Kumbolo menjadi buruan para pendaki. Karena, titik tersebut dikenal dengan keindahannya.

Namanya Tanjakan Cinta. Lereng perbukitan ini harus ditempuh pendaki jika ingin mencapai puncak Ranu Kumbolo.

Meski tidak terlalu terjal, namun tanjakan ini sangat panjang. Mitosnya, pendaki yang bisa melewati tanjakan ini tanpa istirahat dan menoleh, maka permohonan cintanya bakal terwujud.


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network