Salah seorang warga Lumajang membersihkan rumah dari debu yang menyelimuti imbas erupsi Gunung Semeru, Senin (5/12/2022). (Foto: Deni Irwansyah)

LUMAJANG, iNews.id - Sejumlah warga Dusun Sumbersari, Kemacatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, mulai membersihkan rumah dari debu yang menyelimuti imbas erupsi Gunung Semeru, Senin (5/12/2022). Salah satunya, Mukid Asmari.

Dia mengakui, dampak erupsi Gunung Semeru kali ini tidak separah tahun lalu. Pasalnya, tidak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat aktivitas vulkanik tersebut.

"Kalau dibanding tahun lalu lebih parah tahun lalu. Cuma itu debu saja," kata Mukid Asmari.

Dia mengaku memilih tetap tinggal di rumah sembari berjaga-jaga memantau aktivitas Gunung Semeru. Sementara, sang istri dan anaknya mengungsi sejak Minggu (4/12/2022) dini hari.

"Tidur di sini, istri sama anak mengungsi dari kemarin," kata Mukid.

Meski begitu, Juwairiyah, warga lainnya, mengaku sempat panik setelah alarm peringatan erupsi berbunyi. Rasa trauma masih menyelimuti dirinya akibat erupsi tahun lalu.

"Lihat pantauan CCTV, ada pengumuman gitu. Ya panik," kata dia.

Dia menyebut, suasana pasca-Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022) siang gelap gulita. Debu yang dimuntahkan oleh gunung api tersebut sempat memenuhi langit hingga terasa seperti malam hari.

"Pekatnya debu itu. Kayak malam itu, padahal siang kan," kata Juwairiyah.

Diketahui, Gunung Semeru masih memuntahkan awan panas guguran hingga Senin (5/12/2022) pagi. Getaran akibat erupsi tercatat beramplitudo 25 mm selama 386 detik.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofia mengatakan aktivitas tersebut tercatat selama periode pengamatan 5 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB.

"Hasil pengamatan kegempaan hari ini selama enam jam, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 65-120 detik," kata Mukdas, Senin (5/12/2022).

Dia mengatakan, Gunung Semeru juga terpantau mengalami enam kali gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm selama 50-140 detik. Selain itu, tercatat pula satu kali gempa vulkanik dalam serta satu kali gempa tektonik jauh.

"Pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas, teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga sedang yang tingginya mencapai 500 meter dari puncak, kemudian angin lemah ke arah barat daya," katanya.

Status Gunung Semeru mengalami kenaikan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak 4 Desember 2022 pada pukul 12.00 WIB, sehingga Pusat Vulkanolologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan beberapa rekomendasi agar masyarakat mematuhinya.


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network