MALANG, iNews.id - Kasus positif Covid-19 di Kota Malang kembali tinggi jelang Idul Fitri. Berdasarkan data Tim Covid-19 Kota Malang, pada Senin (26/4/2021) lalu terdapat 20 pasien baru Covid-19. Jumlah tersebut naik signifikan dari Sabtu (24/4/2021) lalu yang hanya 4 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, kenaikan kasus baru Covid-19 ini juga menambah tingkat keterisian bed di fasilitas kesehatan. Meski begitu secara akumulasi jumlah tersebut dinilai masih fluktuatif.
"Kasus harian masih ada ya, sekalipun fluktuatif kayak kemarin, kasus baru itu dua. Sebelumnya kasus baru itu ada 12 jadi fluktuatif untuk kasus hariannya," ujarnya, Selasa (27/4/2021).
Husnul menerangkan, keterisian bed di fasilitas kesehatan Covid-19 Kota Malang mengalami tren kenaikan. Catatannya, safe house dan RSUD Kota Malang mengalami penambahan keterisian bed.
"Itu ada kecenderungan naik, safe house yang biasanya 30-40 tadi malem 79, RSUD kota malang dengan 49 tempat tidur ruang isolasi yang sebelumnya angkanya 12-15, sekarang sudah 20-an. Di RS lain rata-rata dari 33,6 persen naik ke 45 persen," uacapnya.
Husnul mengatakan, penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Malang didominasi oleh individu-individu yang melakukan pengetesan Covid-19. "Klaster keluarga hampir tidak ada. Jadi memang ada kasus baru yang tidak di klaster keluarga, tapi di individu," katanya.
Menurut Husnul, untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 masyarakat perlu diingatkan kembali untuk membatasi mobilisasi yang terus meningkat.
"Jadi satu memang membatasi pergerakan. Karena bagaimanapun juga Covid-19 itu menular, menyebar, terpapar kalau terjadi pergerakan atau pertemuan satu denganyang lain. Maka stay at home adalah yang paling efektif," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, jumlah terkonfirmasi kasus positif Covid-19 hingga Senin malam 26 April 2021 ada 6.301 kasus. Dari jumlah kasus tersebut 5.691 orang terkonfirmasi sembuh, 576 pasien meninggal dunia, dan 34 pasien masih dalam pemantauan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait