MONTREAL, iNews.id – Insiden jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines di Iran, Rabu (8/1/2020), meninggalkan duka mendalam, terutama bagi warga Kanada. Dari 176 penumpang dan kru yang tewas, 63 orang merupakan warga negara itu. Empat di antaranya dua pasang pengantin baru.
Sepasang pengantin baru itu, Arash Pourzarabi (26) dan Pouneh Gourji (25), pergi ke Iran untuk melangsungkan pesta pernikahan. Mereka harus transit dulu di Kiev, Ukraina, sebelum melanjutkan penerbangan ke Kanada.
Menurut Presiden Iranian Heritage Society of Edmonton Reza Akbari, Pourzarabi dan Gourji merupakan mahasiswa pascasarjana ilmu komputer Universitas Alberta. Mereka berada di pesawat bersama empat tamu pernikahan lainnya serta 24 orang Iran-Kanada.
“Ya Tuhan, saya tidak bisa percaya ini. Ini mengejutkan bagi seluruh masyarakat,” kata Akbari, dikutip dari Reuters, Kamis (9/1/2020).
BACA JUGA:
Pesawat Jatuh di Iran, Penumpang Berasal dari Kanada, Jerman, Swedia dan Inggris
Pesawat Angkut 176 Penumpang Jatuh dan Meledak di Iran, Warga Mengira Serangan Balasan AS
Teman korban, Borna Ghotbi mengatakan, pernikahan mereka berlangsung pada Minggu (5/1/2020).
Selain Pourzarabi dan Gourji ada pula pengantin baru lain yang ikut menjadi korban pesawat jatuh, yakni Siavash Ghafouri Azar dan Sara Mamani. Bahkan, pasangan yang keduanya insinyur itu baru membeli rumah di pinggiran Montreal.
Akibat kecelakaan terbaru ini, bendera dikibarkan setengah tiang di Kanada, termasuk di gedung parlemen federal di Ottawa.
BACA JUGA: Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, Intelijen Sebut Tak Ada Indikasi akibat Tembakan Rudal
Penerbangan ini merupakan rute transit populer bagi warga Kanada yang bepergian ke Iran karena tidak ada penerbangan langsung. Banyak mahasiswa dan akademisi pulang dari liburan di musim ini. Kanada memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2012.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, 138 penumpang akan melanjutkan penerbangan ke Kanada. Diketahui, di penerbangan itu banyak warga Kanada keturunan Iran atau mereka yang sedang menetap untuk studi. Berdasarkan laporan, sekitar 30 korban berasal dari Kota Edmunton, Kanada.
Jatuhnya pesawat Ukiraine International Airlines merupakan kecelakaan udara dengan jumlah korban jiwa terbesar kedua melibatkan warga Kanada. Sebelumnya pesawat Air India meledak di Samudra Atlantik pada 1985 menewaskan 268 warga Kanada.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait