Temuan artefak di Situs Srigading Malang (Foto: MPI/Avirista Midaada)

MALANG, iNews.id - Situs Srigading tergolong masih perawan. Candi peninggalan Mataram Kuno era Mpu Sindok itu masih menyimpan banyak artefak dan perhiasan, meski beberapa ada yang dicuri pemburu harta karun.  

Bahkan, beberapa arca, termasuk Yoni yang telah dicuri tiba-tiba kembali secara misterius. Informasinya, upaya pencurian yoni itu gagal terlaksana karena adanya sosok penunggu candi. 

Sosok misterius itulah yang kerap menjadi pengadang niatan buruk orang yang akan datang. Apalagi, warga sekitar candi Situs Srigading mengeramatkan lokasi sekitar area candi. 

Bahkan batu ambang candi yang sempat dititipkan di rumah warga sekitar situs membuat beberapa orang ditampakkan makhluk tak kasat mata tinggi besar, tengah duduk bersila di atas batu. Konon dari penelusuran di lokasi, diduga makhluk tak kasat mata ini merupakan penjaga candi. 

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengakui, perlakuan dikeramatkan lokasi situs menjadi salah satu pengaruhnya. Apalagi ada kejadian upaya pencurian arca dan yoni. Khusus pencurian yoni bahkan terjadi dua kali dan disertai dengan cerita mistis kembalinya yoni secara misterius. 

"Memang untuk Srigading ini menjadi istimewa secara luar biasa masih virgin. Dia tertutup runtuhan bangunan tubuh dan atap. Kemudian kalau disisi lain keramat memang dikeramatkan. Tetapi kalau pencurian sempat terekam dalam ingatan masyarakat. Seperti upaya pencurian yoni dan beberapa arca," kata Wicaksono, Selasa (8/3/2022). 

Menariknya, para pencuri itu sejak lama tak menyadari keberadaan adanya benda - benda artefak berupa harta karun, salah satunya bokor berlapis emas serta kepingan-kepingan emas. 

"Tetapi secara luar biasa sumurannya tidak digali. Mungkin ini yang missed dari pemburu harta karun, dan ini keuntungan bagi kita. Sehingga kita bisa mendapat berbagai artefak di sumuran. Walaupun secara valuasi bahan mungkin tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi," katanya, 

Dia menambahkan, bila penemuan benda artefak ini disebut penting sebagai nilai informasi. Apabila benar temuan benda artefak berasal dari abad 10, maka hal ini sesuatu yang luar biasa. 

"Seperti mesin waktu, kita temukan dan kita akan baca. Ada beberapa wadah temuan yang belum kita bongkar isinya apakah mutiara atau lainnya. Tapi ada dua teko yang saya belum berani bongkar. Karena memang bahannya sangat mudah pecah. Ada yang jabangan yang tanahnya kami sendirikan," tuturnya. 

Nantinya untuk memperdalam temuan benda artefak yang ditemukan, pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pengetesan terhadap kandungan tanah yang ada di dalam benda artefak temuan di Situs Srigading. Sedangkan temuan benda-benda artefak nantinya akan diteliti lebih lanjut di laboratorium. 

"Kami bawa ke kantor BPCB Jatim dan temuan di tahap ketiga beberapa temuan wadah kami bawa ke BPCB Jatim, termasuk emas juga. Saya akan seminggu di laboratorium membersihkan isinya seminggu ke depan. Endingnya semua akan simpan di Museum Singhasari," tuturnya. 

Diketahui, BPCB Jatim telah melakukan ekskavasi tiga tahap di Situs Srigading Malang. Ekskavasi pertama dilakukan pada 7-12 Februari 2022 dimana diekskavasi pertama menggali bagian utara dan barat candi. Diekskavasi ini tim BPCB menemukan fragmen relief dan batu ratna atap candi, yang ditemukan di sisi barat candi. 

Sedangkan di ekskavasi dua dilangsungkan mulai Senin (21/2/2022) sampai Sabtu (26/2/2022). Di ekskavasi tahap kedua ini, BPCB Jatim fokus membuka sisi timur dan selatan candi. Temuannya, tiga buah arca Nandaiswara yang sebelumnya sempat disebut Agastya yang ditemukan pada Selasa (22/2/2022), serta arca Mahakala yang ditemukan pada Jumat (25/2/2022). 

Arca ketiga yang ditemukan yakni Arca Agastya yang ditemukan pada Minggu (27/2/2022) kemarin. Selain menemukan arca, BPCB juga menemukan lingga di tengah candi, dua buah batu relung, satu buah batu ambang candi, dan beberapa ornamen relief, serta fragmen patahan lainnya. 

Ekskavasi tahap ketiga dimulai sejak Kamis (3/3/2022) hingga rencananya berlangsung sampai Selasa (8/3/2022). Di ekskavasi tahap ketiga ini ditemukan beberapa benda artefak, mulai dari patung angsa di sisi halaman timur, beberapa wadah atau tempat menyerupai bejana sejumlah tiga buah, satu buah bokor terbuat dari emas lengkap dengan perhiasan kepingan - kepingan emas yang tersimpan di dalamnya. 

Terakhir pada Senin siang, BPCB menemukan tempat yang diidentifikasi sebagai tempayan. Dimana di dalam tempayan itu terdapat tembikar dan satu wadah terbuat dari tembaga. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network