MALANG, iNews.id - Rentetan aksi demonstrasi yang dilakukan Aremania terkait Tragedi Kanjuruhan beberapa hari terakhir tak memengaruhi jumlah wisatawan yang datang ke Malang. Bahkan beberapa wisatawan juga terlihat mendukung dan ikut menyaksikan demonstrasi tersebut.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki menyampaikan apresiasi kepada Aremania yang melakukan beberapa aksi demonstrasi di Malang Raya. Apalagi, demonstrasi seluruhnya berlangsung kondusif dan damai.
"Alhamdulillah masih kondusif, tidak ada hal-hal yang masih di dalam keadaan normal-normal saja. Jadi kami melihat teman-teman Aremania betul-betul melakukan janjinya tidak anarkis, betul-betul menjaga stabilitas yang ada," kata Agoes Basoeki, dikonfirmasi MPI, Jumat (2/12/2022).
Bahkan, Agoes menuturkan, Aremania juga tidak sampai menempelkan poster, spanduk, hingga banner di tempat-tempat wisata sampai hotel yang mengganggu pandangan mata. Aksi Aremania itu juga disebut tak mendapat keluhan dari wisatawan yang menginap maupun pengelola hotel.
"Tidak menempel gambar di tempat-tempat wisata, di hotel-hotel, sehingga ada kesan teman-teman masih santun. Itu pun menjadi kebanggaan kita juga buat Aremania, betul-betul bagus dalam memperjuangkan aspirasinya," kata dia.
Namun, Agoes mengakui ada beberapa tamu hotel dan wisatawan yang menginap menanyakan aksi demonstrasi itu. Termasuk rute jalan mana saja yang dialihkan selama demonstrasi.
"Kalau tanya iya, ketika mau check in tanya, gimana Malang ini, akhirnya kita bisa menjawab dengan memberikan jawaban. Kemudian ada info-info dari media bahwa jalur alternatif itu juga pengaruh. Sehingga suasana kondusif masih terjaga, dan di tempat-tempat tertentu yang kita PHRI hampir teman-teman Aremania betul-betul aman," katanya.
Selama beberapa kali aksi demonstrasi berlangsung, ungkap Agoes, pengelola hotel dan restoran juga masih berkreasi serta mengadakan kegiatan internal untuk mendatangkan wisatawan atau tamu ke hotel.
"Kita tetap bisa berkreasi, Kota Malang bisa mendatangkan wisatawan, bisa membanggakan kita. Bahkan kemarin ada tamu yang dari luar kota, itu juga melihat malah dia ikut nonton, enggak melihat sesuatu yang ke arah yang negatif, mencekam gitu, masih aman terkendali. Mudah-mudahan ini aman terus," ucapnya.
Sebagai informasi, Aremania dan sejumlah elemen masyarakat beberapa kali melakukan aksi demonstrasi buntut Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang di Malang. Bahkan, aksi pada 20 November 2022 dan 27 November 2022 membuat beberapa ruas jalan protokol di Malang Raya ditutup.
Para Aremania mengecam lambatnya proses hukum dan belum adanya keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Kepolisian sendiri sejauh ini baru menetapkan enam tersangka atas dugaan kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait