SURABAYA, iNews.id - Mahfud MD resmi dipilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Pemilihan Mahfud ini pun disambut bahagia keluarga besarnya di Surabaya, termasuk sang ibu.
Meski tidak ikut hadir di Jakarta, mereka mengikuti acara pengumuman Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar melalui siaran langsung lewat televisi.
Keponakan Mahfud MD Zakaria Wanda, mengatakan, sekalipun deklarasi terkesan mendadak, Mahfud MD sempat meminta doa restu kepada ibundanya, Siti Khadidjah. Pertemuan Mahfud dengan Siti Khadidjah berlangsung di Surabaya sepekan lalu.
Namun, saat itu, Mahfud MD, kata Zakaria, tidak berbicara tentang politik, apalagi menjadi cawapres pendamping Ganjar. "Minggu lalu bertemu. Nenek (ibu Mahfud) selalu mendoakan yang terbaik," kata Zakaria yang saat ini tinggal bersama Ibunda Mahfud MD di Surabaya, Rabu (18/10/2023).
Karena itu, pihak keluarga juga menanggapi sederhana atas pilihan partai koalisi PDIP, Perindo, PPP dan Hanura terhadap Mahfud MD. Mereka hanya berdoa agar Mahfud MD selalu diberikan yang terbaik.
Zakaria mengakui belakangan nama Mahfud MD kerap disebut sebagai kandidat bacawapres. Namun, bagi keluarga hal itu sebagai dinamika demokrasi yang biasa, sehingga tidak ditangapi serius.
Saat ini, setelah Mahfud MD resmi dipilih sebagai capres Ganjar, Zakaria pun bersyukur. Dia berdoa semoga langkah sang paman diberikan yang terbaik.
Doa itu pula kata Zakaria yang selalu disampaikan keluarga dan neneknya kepada Mahfud MD, baik terhadap pilihan yang sedang dijalani ataupun yang akan dijalani. "Kami semua mendukung pilihan Pakde Mahfud," tuturnya.
Sebab, di mata keluarga, Mahfud MD selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan jujur. "Pakde ini orangnya religius, bersih dan tegas. Menurut cerita orang tua saya, itu sudah ada pada diri Pakde sejak kecil. Makanya setiap kali ketemu keluarga, Pakde selalu pesan itu. Harus bersih, tidak koruptif," tuturnya.
Karena itu Zakaria berharap Ganjar bersama Mahfud bisa menjadi pilihan terbaik dalam kepemimpinan nasional. Dia juga mendoakan untuk kemajuan bangsa Indonesia, terutama dalam penegakan hukum.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait