JAKARTA, iNews.id - Lagu Yaa Lal Wathon (Syubbanul Wathon) atau Pemuda Tanah Air karangan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) almagfurlah KH Wahab Chasbullah kembali menggema pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019.
Lagu tersebut sebenarnya sudah lama dinyanyikan kaum Nahdliyyin sebagai bentuk rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia.
Lagu tersebut dikarang KH Wahab Chasbullah pada tahun 1934. Syair Ya Lal Wathon ini awalnya dilantangkan para santri setiap hendak memulai kegiatan belajar. Lagu itu kemudian berkembang dan menjadi penyemangat para pemuda Islam untuk mengusir penjajah Belanda dari Tanah Air.
Lagu itu sengaja dinyanyikan dalam bahasa Arab oleh para santri dan warga NU untuk mengelabuhi kaum penjajah.
Dikutip pwnujatim.or.id, Kiai Wahab adalah pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi terbesar di Indonesia. Perjuangan beliau dalam bela negara di mulai ketika menjadi Panglima Laskar Mujahidin (Hizbullah) saat melawan penjajah Jepang, serta pendirian “Tashwirul Afkar” (Pergolakan Pemikiran) yang merupakan perintisan gerakan kebebasan berpikir dan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan dan berpendapat, di Surabaya pada 1914.
Kini, lagu tersebut tetap dinyanyikan para santri pondok pesantren NU dan juga dinyanyikan warga NU dalam berbagai kegiatan sebagai wujud kecintaan kepada bangsa dan negara (hubbul Wathon minal Iman).
Berikut lirik lagu Yaa Lal Wathon
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait