KEDIRI, iNews.id – Tudingan sudah tidak perawan yang dialamatkan terhadap Shalfa Avrila Siani (18) atlet SEA Games 2019 asal Kediri oleh pelatihnya membuat keluarganya meradang.
Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati mengaku hingga kini belum bisa menerima alasan keperawanan yang disampaikan pelatih pelatnas Persani (Persatuan Senam Indonesia).
Selain mencoreng masa depan putrinya, hasil tes dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri menyatakan selaput dara SAS masih utuh. Ayu mengaku legawa jika pemulangan anaknya karena alasan indispliner.
"Hal yang kami tidak terima adalah karena alasan tidak perawan. Embel-embel tidak perawan itu yang membuat kami tidak terima," kata Ayu ditemui di rumahnya di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jumat (29/11/2019).
Pemulangan paksa Shalfa dari Mess Persani di Gresik ke Kota Kediri berlangsung dramatis. Ayu mengaku dihubungi Irma, seorang pelatih Shalfadi mess Persani.
Dalam komunikasi via telepon keluarga diminta segera menjemput pulang SAS dengan alasan sering pulang malam dan kerap pacaran. Hal yang paling mengejutkan dan bahkan sampai membuat Satrio Utomo, suaminya syok, kata Ayu, dari hasil interogasi pelatih, putrinya dikatakan sudah tidak perawan.
"Disampaikan bahwa selaput dara anak saya robek seperti bekas diperkosa," kata Ayu dengan mata berkaca-kaca.
Pada Rabu 20 November 2019, dengan diantar keponakannya, karena suaminya tidak sanggup mengantar, Ayu langsung meluncur ke Gresik melakukan penjemputan. Mereka tiba di lokasi sekitar jam 12 malam dan di situ hanya bertemu asisten pelatih.
Menurut Ayu, saat itu putri sulungnya hanya berurai air mata. Siswi SMAN 01 Kebomas Gresik itu memilih bungkam. "Sesampai di rumah anak saya baru bersedia cerita," kata Ayu.
Shalfa tidak menampik tuduhan berpacaran. Namun dalam menjalin hubungan dirinya mengaku masih tahu batas norma. Terkait tuduhan tidak perawan, Shalfa sempat mempersilakan pelatihnya untuk melakukan tes keperawanan. "Namun pelatihnya tidak pernah melakukan tes keperawanan," ucap Ayu.
Mengetahui itu, Ayu kemudian memberanikan diri menghubungi Indra Sabarani, Kepala bidang Profesi Persani Jatim sekaligus penanggung jawab atlet. Dalam komunikasi via telepon Indra mengatakan alasan pemulangan karena Shalfa sudah tidak perawan.
Namun hal itu langsung dibantah Ayu bahwa selama ini tidak ada tes medis. Mendengar itu Indra, kemudian meminta Shalfa untuk menjalani tes keperawanan di rumah sakit Surabaya. "Kami sempat datang ke Surabaya, namun gagal karena sudah tutup," kata Ayu.
Anehnya, pada Selasa 26 November 2019, Zahari, seorang pelatih tiba-tiba menelpon Ayu yang intinya meminta Shalfa kembali ke Mess untuk berlatih kembali. Shalfa yang semula murung kembali ceria karena merasa masih memiliki kesempatan berlaga di SEA Games 2019 di Filipina.
Kegembiraan itu ternyata tidak berlangsung lama. Ayu tiba-tiba kembali dihubungi oleh Zahari yang intinya Indra Sabarani mempertanyakan hasil tes keperawanan Shalfa. "Saya kemudian menawarkan jika tes dilakukan di RS Bhayangkara Kediri, dan saat itu oleh bang Zahri (Zahari) dibolehkan," kata dia.
Hasil tes dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri menyatakan SAS masih perawan. Namun yang bikin Ayu terkejut, surat keterangan keperawanan itu oleh pihak pelatih, terutama Indra Sabarani ditolak. Melalui Zahari, Indra meminta Shalfa dites ulang di RS Petrokimia Gresik.
Ayu dengan tegas menolak permintaan itu dengan alasan proses tes keperawanan menyakitkan. Selain itu ia merasa ada sesuatu yang aneh jika hasil tes resmi yang dikeluarkan rumah sakit (RS Bhayangkara) masih diragukan.
Editor : Kastolani Marzuki
kediri atlet berprestasi sea games 2019 Atlet dipulangkan paksa Dituduh Tidak Perawan Shalfa Avrila Siani
Artikel Terkait