Polisi mengamankan barang bukti motor korban yang sudah tidak utuh dari rumah pelaku AB. (Sholahudin).

MOJOKERTO, iNews.id - Kasus pembunuhan pelajar SMP di Mojokerto oleh teman sekelas sungguh mengejutkan. Apalagi pelaku juga memasukkan korban ke dalam karung dan membuangnya di bawah jembatan rel kereta api. 

Banyak yang tidak menyangka anak di bawah umur itu sudah berani bertindak keji, menghabisi nyawa teman sendiri dengan sadis. Lalu, bagaimana pembunuhan kronologi pembunuhan itu terjadi? 

Kapolres Mojokerto AKBP Wiwit Adi Satria, mengatakan, peristiwa pembunuhan terhadap korban Aura Enjelie (13) terjadi pada 15 Mei malam lalu. Saat itu, korban diajak bertemu di rumahnya. Ajakan itu disampaikan pelaku melalui chat WhatsApp (WA). 

Ajakan itu diterima korban. Selepas isya', sekitar pukul 18.45 WIB, korban membawa motor dan pergi ke rumah pelaku di kawasan Kecamatan Kemlagi. 

Tiba di rumah pelaku, korban langsung dibawa ke belakang rumahnya. Di sana, teman pelaku berinisial AD (19) sudah menunggu. 

Saat itulah, korban dihabisi. Korban dipukul dan dicekik oleh kedua pelaku dibagian leher depan dan belakang hingga tewas. 

"Dibunuh malam itu juga. Lokasinya di belakang rumah AB, berjarak sekitar 100 meter," katanya.

Di tempat itu pula, pelaku AD tega menyetubuhi korban yang sudah menjadi mayat hingga dua kali. Setelah itu, mayat korban dimasukkan ke dalam karung dan dibuang di bawah jembatan rel kereta api di kawasan Sooko.

Sementara motor dan ponsel korban diambil dan dimatikan. Itu sebabnya, saat orang tua korban menghubungi tidak bisa. Pesan WA yang dikirimkan juga tidak terbaca. 

Sebulan berselang, keberadaan korban mulai ada titik terang. Hal itu bermula setelah polisi menemukan ponsel korban di salah satu konter di Mojokerto. Selanjutnya, polisi melacak orang yang terakhir berhubungan dengan korban dan didapati fakta bahwa korban tewas dibunuh. 

Diketahi, korban Aura Enjelie sebelumnya dilaporkan hilang pada 15 Mei lalu. Saat itu, dia berpamitan untuk pergi ke pasar malam di Lapangan Kemlagi. 

Sementara itu, polisi terus menggeledah rumah tersangka AB. Di rumah tersebut, polisi menemukan empat sepeda motor yang salah satunya milik korban. Sepeda motor matic tersebut sudah dalam kondisi tidak utuh. 

Seluruh barang bukti dibawa ke Polresta Mojokerto untuk dilakukan pemeiriksaan lebih lanjut. Polisi juga menutup lokasi dengan memasag garis polisi di rumah tersangka AB.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network