JOMBANG, iNews.id – Seorang remaja yang menjadi korban pengeroyokan oleh suporter Arema Indonesia masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur (Jatim). Keluarga hingga kini masih kebingungan memikirkan biaya pengobatan karena korban yang mengalami gegar otak dan patah tulang tangan harus dioperasi.
Korban bernama Mohamad Fikri Hidayatulloh diserang ratusan suporter Arema Indonesia saat melintas di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang, hingga babak belur, Kamis (26/7/2018). Diduga karena tim kesayangannya kalah melawan PSID Jombang, ratusan suporter Arema ini mengamuk dan menyerang warga di sepanjang perjalanan pulang dari Jombang menuju Malang.
Saat kejadian, siswa SMP asal Kecamatan Gudo Jombang itu, sedang melintas di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek. Para suporter Arema Indonesia menghajar korban yang sedang sendirian hingga tangannya patah dan kepalanya gegar otak. Tak hanya itu, para pelaku juga menghancurkan sepeda motor korban.
Kini, pihak keluarga mengaku masih bingung dengan biaya perawatan korban. Apalagi dengan kondisi tulang tangannya yang patah dan gegar otak, korban juga harus segera menjalani operasi. “Saya kan ngurus BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, tapi kata BPJS Kesehatan belum tahu bisa ditanggung apa tidak karena kasus anak saya pengeroyokan,” kata ayah korban, Adim, Jumat (27/7/2018).
Dia juga sangat menyesalkan pengeroyokan itu. Dia berharap para pelaku bertanggung jawab. Polisi juga diminta segera menangkap para suporter Arema Indonesia yang mengeroyok putranya dan sejumlah warga.
“Saya benar-benar menyesalkan, jangan sampai terulang sama anak-anak yang lain lah. Tolong masalah suporter ini ditertibkan polisi, jangan sampai terulang lagi masalah begini,” papar Adim.
Sementara Direktur RSUD Jombang Puji Umbaran mengatakan, dari hasil pemeriksaan fisik maupun penunjang yang lain termasuk scan, Mohamad Fikri Hidayatulloh memang mengalami cedera otak ringan yang umumnya disebut dengan gegar otak.
“Kemudian kami periksa yang lain-lain, pada lengan kiri itu terjadi memar kemudian setelah kami periksa dan foto, ada patah tulang pada lengan kirinya. Luka-luka seperti itu mungkin karena pemukulan dengan benda-benda tumpul,” paparnya.
Sebelumnya, dalam pertandingan melawan PSID Jombang, Arema Indonesia dikalahkan 5-1. Diduga karena kecewa, saat perjalanan pulang dari Stadion Merdeka Kota Jombang, para suporter Arema Indonesia mengamuk dan menyerang warga di sepanjang jalan mulai dari Kota Jombang hingga Kecamatan Diwek.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait