JAKARTA, iNews.id – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, berhasil mengidentifikasi empat dari 62 penumpang dan kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Satu dari empat korban yakni Kopilot Nam Air sekaligus ekstra kru Sriwijaya Air, Fadly Satrianto.
Fadly merupakan lulusan Universitas Airlangga yang beralamat di Jalan Tanjung Pinang, Kota Surabaya.
Selain Fadly, tiga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil teridentifikasi yakni, Okky Bisma asal Jakarta Timur, Khasanah dan Asy Habul Yamin.
"Pada hari ini tim dapat mengidentifikasi empat korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta, Selasa.
Jenazah Fadly Satrianto teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jari yang terdapat dalam data e-KTP.
Selanjutnya jenazah Khazanah teridentifikasi dari sidik jari jempol kanan yang identik dengan data sidik jari yang ada. Ia merupakan perempuan kelahiran Lamongan, 28 Desember 1970, dan bertempat tinggal di Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
Untuk Ash Habul Yamin, jenazah teridentifikasi juga dari kecocokan sidik jari jempol kanan dengan data dari e-KTP. Pria kelahiran Sintang, 31 Mei 1984 itu beralamat di Pesanggrahan, Jakarta.
Hudi Suryanto mengatakan dari identifikasi tersebut diketahui korban benar-benar terdaftar dalam manifest dan naik pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Dengan identifikasi ini, empat korban telah dikenal. Jasad pertama yang diidentifikasi yakni Okky Bisma asal Jakarta Timur. Bisma merupakan flight attendant atau pramugara SJ 182.
Pesawat SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Pesawat membawa 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Diketahui, Fadlu Satrianto merupakan alumni Fakultas Hukum (FH Universitas Airlangga (Unair). Fadly terkenal sebagai pemuda yang supel dan ulet. Bahkan Fadly juga memiliki beberapa usaha, meskipun dia sudah memiliki pekerjaan tetap sebagai co pilot di Nam Air.
Karena itu, kabar Fadly ada dalam pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu membuat tetangga syok. Mereka ikut terpukul dengan insiden tersebut, terutama mereka yang selama ini sering berkomunikasi dengan Fadly.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait