KEDIRI, iNews.id- Kisah pilu seorang anak berusia 13 tahun di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur sementara berhenti sekolah karena harus merawat kedua orang tuanya yang sakit. Aktivitas Aditya Daiva Ardhani, anak satu-satunya pasangan Priyanto dan Samini itu setiap hari harus mendorong kursi roda ayahnya ke teras rumah untuk mendapatkan sinar matahari pagi.
Usai mendorong kursi roda ayahnya, Aditya membersihkan perabotan di dalam rumah yang sangat sederhana. Sementara ibunya, Samini juga menderita stroke dan vertigo.
"Masih sekolah cuma libur dulu bantu orang tua," ujar Aditya Daiva Ardhani, di rumahnya, Senin (13/5/2024).
Samini menderita stroke sejak 2020. Sedangkan, Priyanto sakit sejak setahun terakhir ini. Pasutri dan anaknya ini sebelumnya telah lama tinggal di Kota Blitar, namun karena sakit ketiganya terpaksa pulang ke kampung halaman di Desa Tiru Kidul.
Kini, mereka tinggal bertiga di rumah peninggalan ibu Samini, namun kondisinya memprihatinkan karena rusak parah akibat lama tidak dihuni dan dampak hujan pasir ketika terjadi letusan Gunung Kelud pada 2014.
Sebelum kembali ke Kediri, mereka bertiga mengontrak rumah di Kota Blitar, namun karena Priyanto dan Samini sakit kemudian mereka memilih pulang ke Kediri sejak dua bulan lalu setelah dijemput oleh pihak keluarga bersama perangkat desa setempat.
Kini, Aditya sementara berhenti sekolah sambil menunggu proses pindah ke Kediri. Dia juga telah berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk proses kepindahannya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, minum dan listrik mereka mengandalkan bantuan dari Sukamto, merupakan kakak kandung Samini yang tinggal di samping rumahnya.
"Listrik dari saya. Rumah ini warisan milik dia (Samini), lama tidak ditempati," ucap Sukamto.
Sementara untuk rumah yang ditempati oleh Aditya dan kedua orang tuanya merupakan warisan keluarganya yang sudah hampir 20 tahun tidak ditempati.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait