Lukisan Pangeran Diponegoro. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Pangeran Diponegoro dibuat kerepotan ketika melawan pasukan Belanda dalam upayanya membebaskan Indonesia dari penjajahan. Meninggalnya beberapa pasukan andalan dan strategi pembangunan benteng-benteng darurat di  membuat kekuatan Pangeran Diponegoro  terdesak.

Apalagi, Belanda melipatgandakan kekuatan pasukan gerak cepat dan telah mengurung Diponegoro di lembah sempit antara Kali Progo dan Kali Bogowonto. Pada posisi terdesak ini Sentot membuka perundingan dengan Belanda untuk menyerah

Sementara ibu Pangeran Diponegoro Raden Ayu Mangkorowati dan putri Pangeran, Raden Ayu Gusti, sudah ditahan Belanda pada akhir bulan. Kondisi ini membuat Pangeran Diponegoro nyaris tertangkap pada 11 November. 

Berdasarkan catatan buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855), selama tiga bulan Pangeran Diponegoro berjuang nyaris seorang diri. Penderitaan ditambah oleh serangan malaria tropika yang parah saat ia bersembunyi di hutan-hutan Bagelen barat. 

Kekalahan peperangan di Siluk pada 17 September 1829 membuat pasukan Pangeran Diponegoro terpaksa mundur menyeberangi Kali Progo. Hal ini ditambah dengan tewasnya Pangeran Ngabehi sang paman sekaligus panglima perang pasukan kepercayaan Pangeran Diponegoro.

Bahkan, mayoritas komandan tentaranya telah menyerah karena frustasi dan kelelahan. Sementara militer Belanda terus membangun kekuatan. Mereka juga menggelar sayembara penangkapan Pangeran Diponegoro dengan imbalan 20.000 gulden.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network