SURABAYA, iNews.id - Puncak kejayaan Majapahit di era Hayam Wuruk tak lepas dari sosok Patih Gajah Mada. Berkat keberanian dan keahliannya, Majapahit berkembang menjadi kerajaan besar hingga berekspansi ke berbagai penjuru nusantara.
Selain memiliki strategi politik cukup jitu dan bagus, Gajah Mada juga dikenal memiliki pribadi yang bijaksana dalam kepemimpinan dan dipercaya. Hal inilah yang membuat Gajah Mada mendapat perhatian istimewa dari Raja Hayam Wuruk, sebagaimana dikutip dari buku "Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan" karya Enung Nurhayati.
Saat menjadi mahapatih Majapahit, Gajah Mada diibaratkan sebagai seorang perwira, memiliki sifat bijaksana dalam kepemimpinan. Tak hanya itu dia juga terkenal dapat dipercaya, fasih dan tajam dalam berbicara, jujur, tenang, setia, dan patuh pada raja.
Sifat Gajah Mada ini sebagaimana terdapat dalam naskah Kakawin Negarakertagama, sebagai pejabat pemerintahan yang sangat pemberani, bijaksana, mahir, serta setia bakti pada raja dan negara. Tak hanya itu, dia juga fasih dan ahli berbicara, tapi tenang dalam berbicara, dan usahanya tak pernah menyimpang.
Dia digambarkan sebagai tangan kanan raja patih utama dan pengamanan wibawa raja. Akibat kesetiaan dalam mengamankan sang raja inilah, konon Hayam Wuruk yang menjabat sebagai raja Majapahit merasa tenang dan bahagia, sehingga memberinya sebuah hadiah.
Hadiah berupa tempat tinggal yang indah ini konon berada di Dukuh Kasogatan, terkenal di Madakari Pura, dengan pemandangan sangat cantik. Naskah Kakawin Negarakertagama mengisahkan bagaimana tanah tersebut merupakan anugerah Sri Baginda Raja kepada Patih Gajah Mada, teratur sangat cantik
Di sanalah dikunjungi oleh baginda raja pasanggarahannya diatur dengan hiasan yang serasi. Sementara setelahnya sang raja mendatangi sungai lalu mandi pada mata air, serta melaksanakan puja penyucian.
Konon selama Gajah Mada menjabat sebagai perdana menteri kondisi keamanan di Majapahit begitu kondusif. Sosok Gajah Mada terkenal sebagai pengawal seluruh urusan pemerintahan yang penting.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait