Kemenparekraf menggelar sosialisasi CHSE Event Protocol Story di Surabaya. (Foto: Sindonews/Lukman Hakim).

SURABAYA, iNews.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengeluarkan buku panduan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) Event Protocol Story (CERPEN). Hal ini dilakukan untuk membangkitkan bisnis event di tengah pandemi Covid-19. 

Program CHSE melalui CERPEN tersebut kini mulai disosialisasikan, terutama di Jatim.  Protokol CHSE ini mengenai tiga aspek penyelenggaraan acara, yaitu sebelum (pre), selama (during), dan setelah (post) acara, yang harus diikuti oleh penyelenggara, penonton, dan pengisi acara. Aturan tersebut mencakup protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak (3M).

Program CERPEN dirancang untuk mendorong pariwisata dan industri kreatif sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menyelenggarakan acara, dengan mengadopsi protokol kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
  
"CERPEN hadir untuk membantu penyelenggara event pada saat melakukan event di masa pandemi Covid-19. Sebab pada masa awal pandemi banyak event dibatalkan sementara waktu. Sehingga para pelaku ekonomi kreatif harus menahan diri sampai dua tahun lamanya," kata Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Kemenparekraf Hafiz Agung Rifai, Rabu (3/11/2021).

Hafiz menambahkan, fokus utama Kemenparekraf adalah memudahkan promotor dan penyelenggara acara dalam membangun kembali bisnis mereka. Protokol CHSE memiliki standar yang baik dan diharapkan dapat membuka jalan ke berbagai penyelenggaraan acara lainnya. 

"Misi kami adalah menghidupkan kembali semua acara yang pernah diadakan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi," katanya. 

Direktur Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya berhasil menggelar Jazz Gunung di Bromo. Tentunya, dalam event tersebut pihaknya menerapkan protokol CHSE secara ketat. "Kami nekat ketika menggelar event itu (Jazz Gunung di Bromo). Kalau tanpa CHSE kami tidak akan berani gelar event itu," tuturnya. 

Sementara itu, Event Director Jember Fashion Carnaval (JFC) David Susilo mengatakan, para promotor dan penyelenggara acara di Jatim sudah siap untuk memulai kembali usahanya. Sejak tahun lalu, mereka telah berkumpul dengan para pemangku kepentingan penyelenggara acara untuk menyusun beberapa standar operasional prosedur (SOP). 

"Hal itu kita lakukan sambil menunggu protokol kesehatan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network