Aparat Polres Blitar di rumah korban, Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (29/1/2021). (Foto: Antara/Istimewa)

BLITAR, iNews.id - Kematian ayah dan dua anak kandungnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), diduga karena faktor ekonomi. Suyani (67), yang diketahui sudah delapan tahun menduda dan hidup pas-pasan bersama anak-anaknya. 

Sejak istrinya meninggal, Suyani praktis hidup bersama dua anaknya, yakni Nanda Finza Fransiska (22) dan SAP (10).  Sementara anak sulungnya, Henokh tengah bekerja di negara Timor Leste. 

"Yang bungsu ditinggal ibunya saat masih usia setahun," tutur warga setempat yang enggan disebut namanya, Jumat (29/1/2021). 

Si sulung Henohk merupakan tulang punggung keluarga. Dia bekerja di Timor Leste demi membantu kelangsungan hidup ayah serta kedua adiknya. Sementara di Desa Sumberejo sendiri, Suyani dikenal sebagai buruh tani. 

Hanya saja sejak divonis mengidap sakit ginjal, Suyani tidak bisa lagi bekerja maksimal. Dia jarang terlihat di sawah dan lebih banyak berada di rumah. 

"Kabarnya korban sakit ginjal," kata sumber di lingkungan korban bertempat tinggal.

Kematian Suyani beserta dua anaknya di dalam rumah tersebut, sontak membuat warga gempar. Jasad ketiganya ditemukan salah satu warga yang masih kerabat dengan kondisi mengenaskan. 

Penemuan mayat ketiganya berawal dari saksi yang masuk ke dalam rumah setelah dimintai tolong anak sulung korban, Henohk, untuk mengecek rumah orang tuanya. Sebab saat ditelepon berkali-kali pada Kamis malam (28/1/2021) dari Timor Leste, Suyani tidak kunjung menjawab. 

Melihat jenazah Suyani yang tewas tergantung di kamar, dan dua anaknya di kamar yang lain dengan kondisi mengenaskan, duda tiga anak itu diduga sengaja menginginkan hal itu. Kabar yang berkembang, sebelum bunuh diri, Suyani lebih dulu menghabisi nyawa kedua anaknya. 

Kakak adik tersebut diduga dipaksa menenggak racun. Hal itu mengacu pada jejak lebam pada leher, lidah terjulur serta mulut yang berbusa. 

Aksi nekat tersebut diduga didorong oleh motif ekonomi. Hal itu mengingat satu keluarga tersebut selama ini hidup dengan ekonomi yang serba pas-pasan. 

"Selain sakit, bisa jadi karena faktor ekonomi," kata sumber di lokasi kejadian.

Sementara Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan belum bisa menyimpulkan motif tewasnya satu keluarga tersebut. Selain menunggu hasil autopsi medis, saat ini petugas masih terus melakukan pendalaman.

"Kami juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ketiga korban. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi saksi," ujar Leonard. 

Diketahui, kematian tiga orang satu keluarga di dalam rumah tersebut terungkap Jumat (29/1/2021). Sementara ketiganya diduga sudah tewas Kamis malam (28/1/2021).

Dalam olah TKP, petugas tidak menemukan adanya barang berharga yang hilang. Kondisi pintu rumah warga juga masih dalam keadaan terkunci dari dalam. Saat ini jasad ketiganya masih diautopsi di RSUD Mardi Waluyo Blitar. 


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network