PASURUAN, iNews.id – Keluarga merasakan duka mendalam atas meninggalnya calon pilot Salman Alfarizi dalam insiden pesawat jatuh saat berlatih di Sungai Cimanduk, Indramayu, Jawa Barat. Mereka berharap jenazah almarhum dapat dibawa ke kampung halaman di Pasuruan, Jawa Timur.
Pantauan iNews, suasana rumah duka keluarga calon pilot di Perumnas Bugul Permai, Jalan Durian Raya 2a Nomor 19, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, ramai didatangi tetangga dan kerabat, Selasa (23/7/2019) pagi. Mereka turut merasakan dukacita yang sedang dirasakan keluarga dan mendoakan agar diberi ketabahan serta keikhlasan menerima musibah ini.
“Kami mendapat informasi kecelakaannya kemarin, ditelepon Kapten Farid soal kejadian ini,” ujar M Hasyim, kerabat almarhum, Selasa.
Sejak itu, keluarga hanya bisa berserah dan pasrah serta selalu mengikuti perkembangan pencarian korban. Mereka merasa kehilangan dengan kepergian almarhum yang dikenal sebagai anak yang alim dan taat pada orangtua.
“Kami hanya berharap yang terbaik,” ucapnya.
Dia menceritakan, almarhum merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Irianto dan Nunung. Sejak kecil, Salman memang telah bercita-cita menjadi seorang pilot pesawat.
“Sekolahnya sejak setahun lalu. Sekolah menjadi seorang pilot,” katanya.
Namun impian almarhum sirna seiring dengan kecelakaan yang dialaminya saat berlatih menerbangkan pesawat Cessna. Peristiwa ini bahkan menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, pesawat latih jenis Cessna jatuh di Sungai Cimanuk, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (22/7/2019) pukul 14.50 WIB. Pesawat ini diterbangkan almarhum M Salman Al Farizi (25) bersama rekannya Arthur Arfa (24). Dalam insiden ini, Arthur selamat setelah ditolong warga setempat, sedangkan Salman hilang terseret arus sungai.
Editor : Donald Karouw
calon pilot salman alfarizi korban pesawat jatuh pesawat cessna pasuruan pulang ke kampung halaman
Artikel Terkait