Monik Dewi Andini menunjukkan foto pernikahannya dengan Aloysius Bayu Rendra Wardhana. (Foto: iNews/Nur Syafei)

SURABAYA, iNews.id –  Peristiwa ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Minggu pagi (13/5/2018), masih menyisakan duka yang amat mendalam bagi keluarga Aloysius Bayu Rendra Wardhana. Pria yang saat kejadian bertugas menjaga keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Jaya Utara. Korban meninggal dunia saat menghadang laju sepeda motor pelaku teroris saat masuk ke dalam gereja.

Bayu meninggalkan seorang istri Monik Dewi Andini dan dua anak yang masih balita, masing-masing Cornelius Aaron berusia 2 tahun 9 bulan dan Brigitha Alysia Kirana berusia 10 bulan. Kini, keluarga besar korban yang akrab dipanggil Bayu, menunggu hasil identifikasi dari Polda Jatim agar Bayu bisa segera dimakamkan.

Saat ditemui di rumah duka di Jalan Gubeng Kertajaya Raya, Senin (14/5/2018), sejumlah kerabat dan teman korban masih terus berdatangan. Istri korban, Monik tampak tegar. Sesekali Monik masih meneteskan air mata saat bersalaman dan berpelukan dengan para tamu yang datang karena tidak kuasa menahan kesedihan.

Meskipun masih sangat berduka, Monik bersedia menjelaskan peristiwa yang tak akan dilupakannya seumur hidup itu. Minggu pagi kemarin, suaminya Bayu bertugas menjadi koordinator pengamanan misa pagi di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Monik mendapat kabar mengenai ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela dari temannya. Jantungnya berdegup cepat. Rasa tak percaya, khawatir, ketakutan, panik, bercampur. Dia cepat-cepat menghubungi ponsel suaminya Bayu untuk mengetahui kondisinya. Tentu saja, Monik sangat berharap Bayu baik-baik saja.

Namun, ponsel Bayu tidak bisa dihubungi. Ponselnya sudah tidak aktif. Monik akhirnya mendapat kejelasan sekitar pukul 10.30 WIB bahwa Bayu menjadi salah satu korban dalam ledakan bom bunuh diri itu. Kepastian itu disampaikan pihak gereja karena kronologi ledakan bom, saat Bayu yang berada di pintu gerbang menghadang laju sepeda motor pelaku teroris masuk ke dalam gereja hingga terkena ledakan, terekam dalam kamera CCTV gereja.

“Ya antara percaya dan nggak percaya. Kejadiannya begitu cepat. Saya baru dapat kejelasan sekitar jam 10 setengah 11. Di CCTV gereja kelihatan kalau memang saat itu Bayu yang ada di pintu masuk gereja,” kata Monik Dewi Andini.

Saat ini, Monik dan bertekad untuk bahu-membahu membesarkan kedua anak yang ditinggalkan Bayu. Sementara hingga saat ini, jasad korban belum bisa dikenali di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Monik bersama keluarga besarnya berharap Polda Jatim segera mengenali jenazah Bayu agar keluarga bisa segera memakamkannya.

“Kami mengharapkan Polda Jatim cepat mengkroscekkan DNA yang sudah ada supaya Bayu cepat bisa ketemu. Dari kemarin memang kendalanya karena Bayu ini posisinya yang paling dekat dengan pelaku, jadi mungkin memang sulit menemukan bagian dari badannya,” papar Monik.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network