SURABAYA, iNews.id - Pendukung Whisnu Sakti Buana (WS) kecewa atas keputusan DPP PDI Perjuangan mengusung Eri Cahyadi dan Armuji di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya. Alasannya, Eri bukan kader partai, sementara Armuji juga sudah mundur dari pencalonan.
Begitu tahu rekom jatuh kepada Eri-Armuji, sejumlah pendukung WS langsung syok. Satu di antara mereka bahkan pingsan dan harus dibopong untuk mendapatkan perawatan.
"Kami sangat kecewa. Kami ini banteng, bukan celeng. Eri bukan PDIP. Armuji sudah mundur," teriak ibu-ibu dengan kaos bergambar WS.
Ungkapan sama juga disampaiian Agus Basuki. Pendukung WS ini mengaku tidak tega melihat WS dikecewakan partai untuk kali kesekian. "Kami semua kecewa, Mas WS tidak jadi direkom. Padahal kami dibawah sudah berjuang untuk beliau," katanya.
Agus mengatakan, selama ini kader PDIP di tingkat bawah sudah mengampanyekan WS kepada calon pemilih. Namun, pada akhirnya nama yang direkomendasikan justru Eri dan Armuji, yang tidak begitu dikenal warga.
"Kami di bawah ini sales. Ibarat orang jualan, susah kalau barang dagangannya berubah. Sejak awal kami menjual WS, tahu-tahu dagangannya ganti. Ini akan susah. Apalagi, Eri ini tidak dikenal," ujarnya.
Diketahui, DPP PDIP merekomendasikan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020. Rekomendasi itu dibacakan Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharini. "Rekomendasi untuk Kota Surabaya diberikan kepada Eri Cahyadi- Armuji sebagai calon wali kota dan wakil wali kota. Merdeka!," katanya.
Dia berharap dengan diumumkannya pasangan calon wali kota dan wakilnya, DPD Jatim dan DPC PDIP Surabaya segera mengonsolidasikan seluruh jajarannya sesuai dengan arahan ketua umum Megawati Soekarno Putri.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait