Suasana rekonstruksi percobaan pembunuhan lurah di Banyuwangi untuk mengungkap fakta kasus di mapolres. (Foto: iNews/Eko Suryono)

BANYUWANGI, iNews.id – Motif percobaan pembunuhan Lurah Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) masih kabur. Namun kuat dugaan hal itu disebabkan harta dan asmara.

Indikasi itu mencuat karena pelaku dan korban awalnya sempat jalan bersama, bahkan menyempatkan waktu untuk makan bakso berdua. Sementara motif harta muncul dari pengakuan pelaku yang ingin menguasai harta korban saat melihat uang tunai Rp60 juta.

“Saya nekat menganiaya dan membuang korban ke sungai karena tergiur uang yang dibawa. Semua itu saya lakukan sendiri secara spontan,” kata pelaku berinisial AS, Jumat (3/8/2018).

Kendati demikian, polisi tak begitu saja percaya. Sampai saat ini penyidik masih terus mengorek keterangan pelaku dan beberapa saksi. Penyidik sejatinya juga menginginkan keterangan korban untuk dicocokkan dengan keterangan pelaku. Namun masih kesulitan lantaran kondisi korban masih terguncang.

“Dugaan sementara memang karena harta. Tetapi kami selidiki adanya kemungkinan motif lain. Sebab, antara korban dan pelaku sudah saling kenal,” ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman.

Sebagaimana pengakuan AS, antara dia dan korban sudah saling mengenal cukup lama. Perkenalan mereka bermula dari permintaan korban untuk diantarkan kepada seorang kiai ternama di Banyuwangi. Tujuannya untuk meminta doa dan dimuluskan keinginan korban menjadi camat.

Diketahui, uang tunai Rp60 juta ikut menjadi barang bukti yang disita polisi dalam kasus tersebut. Selain itu petugas juga mengamankan ponsel, tas hitam, pakaian korban, serta beberapa kantong plastik hitam yang diikat menjadi tali.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network