SURABAYA, iNews.id - Covid-19 varian India di Jawa Timur (Jatim) menyebar dari transmisi lokal. Bukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim dr Herlin Ferliana mengatakan fakta tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan pasien Covid-19 varian India di Laboratorium Unair beberapa waktu lalu.
"Hasil pemeriksaan kepada pasien yang positif Covid-19 dan CT'nya dibawah 25 dari Laboratorium Unair menunjukkan, mereka itu terkena dari tranmisi lokal, bukan dari PMI," katanya, Rabu (23/6/2021).
Untuk itu, Herlin meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.
Dia menjelaskan, terungkapnya varian baru dari transmisi lokal karena pasien Covid-19 varian baru itu rata-rata orang yang tidak pernah ke luar negeri. Karena itu kemungkinan ada yang terkena kemudian menularkan ke yang lain, sehingga menjadi transmisi lokal.
Herlin menjelaskan, varian baru atau biasa disebut varian India spesifikasinya berbeda dan penyebarannya lebih cepat. Berbed dengan varian Wuhan sebelumnya.
"Kalau varian Wuhan kemarin tidak seagresif virus India ini, sehingga saat ini bisa menyebar lebih cepat dan angka positif juga menjadi lebih cepat naik. Karena penularannya cukup cepat," katanya.
Kemudian, tingkat keparahan pasien yang terkena varian baru juga cukup tinggi. Terbukti, pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan cukup berat.
"Untuk itu, kami titip kepada media agar tetap menjaga protokol kesehatan, meski sudah divaksin, karena hal itu menjadi salah satu solusi menekan penyebaran Covid-19 di Jatim," tuturnya.
Sebelumnya, Dinkes Jatim mengungkapkan bahwa ada lima kasus baru Covid-19 varian B16172 Delta atau varian India yang ditemukan menginfeksi pasien di wilayah setempat.
Lima pasien yang terkonfirmasi Covid-19 varian baru ini berasal dari Bangkalan, dan mereka di antaranya merupakan orang yang terjaring dari penyekatan di Jembatan Suramadu, tapi juga ada yang telah dirawat di rumah sakit.
Pasien itu terdeteksi karena CT value mereka di bawah 25. Hasil itu kemudian diperiksa dengan whole genome sequencing dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka terinfeksi Covid-19 mutasi baru.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait