SURABAYA, iNews.id – Polisi memastikan ada unsur kelalaian dalam kasus tenggelamnya KM Arim Jaya di Perairan Sapudi - Giliyang, Kabupaten Sumenep Madura. Penyelidikan masih dilakukan untuk mencari tahu pihak yang bertanggung jawab atas insiden maut tersebut.
"Polisi terus menyelidikinya, karena pasti ada unsur kelalaian di sini," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Frans Barung Mangera, kepada wartawan di Mapolda Jatim, Kota Surabaya, Kamis (20/6/2019).
Barung mengatakan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya, para korban selamat, warga setempat, serta nakhoda kapal. Hasil temuan sementara, KM Arim Jaya diduga kelebihan muatan.
Berdasarkan keterangan para saksi, kapal tersebut hanya berkapasitas sekitar 25 - 30 orang. Faktanya, dalam pelayaran yang akhirnya berujung pada kecelakaan beberapa waktu lalu, kapal ditumpangi hingga 60 orang, termasuk ABK.
Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Supriyanto mengatakan, KM Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sapudi - Giliyang bukan kapal penumpang, tetapi kapal untuk mencari ikan.
"Kalau kita sudah memperingatkan dengan radio. Dengan media yang ada, mengenai bahaya mengangkut penumpang dengan kapal pencari ikan. Namun ABK enggan mempedulikannya," ujar dia.
Sebelumnya, KM Arim Jaya tenggelam di perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, wilayah Kabupaten Sumenep. Kapal kecil terbuat dari kayu berukuran 3 gross tonnage (GT) itu diinformasikan terguling setelah terhantam ombak.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait