JAKARTA, iNews.id - Kapal Van Der Wijck yang telah 85 tahun beristirahat di Perairan Lamongan, Jawa Timur akhirnya ditemukan. Sumber mengatakan, keyakinan para arkeolog mengenai identitas kapal ini dilandaskan dari berbagai bukti.
Bahkan Keyakinan kapal yang sedang diidentifikasi ini mencapai 75 persen, menilik dari dokumentasi bangkai kapal yang berhasil didapatkan.
Kapal yang terkenal lewat karya Hamka tahun 1939 berjudul Tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini merupakan kapal milik maskapai pelayaran Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Dibuat pada 1921, Van Der Wijck memiliki panjang 97,5 meter, lebara 13,4 meter dan tinggi 8,5 meter. Berat kotornya 2.633 ton, berat bersih 1.512 ton dan daya angkut 1.801 ton.
Van Der Wijck diluncurkan sebagai kapal penumpang dan kargo yang memiliki dua kelas dan geladak. Kelas pertama memiliki kapasitas hingga 60 orang, kelas dua dapat menampung 34 orang dan geladak berkapasitas hingga 999 orang.
Selain karena disebut dalam buku karya Hamka, kapal ini juga terkenal karena pernah ditumpangi Mohammad Hatta ketika hendak dibuang ke Boven Digoel, Papua.
Dilansir dari berbagai sumber, rute yang disinggahi Kapal Van Der Wijck yakni Makassar-Tanjung Perak (Surabaya)-Tanjung Mas (Semarang)-Tanjung Priok (Jakarta)-Palembang. Kapal ini sempat berlayar ke Buleleng dari Makassar sebelum karam.
Kapal yang disebut-sebut sebagai ‘Titanic Indonesia’ ini karam pada 20 Oktober 1936 pada usianya yang baru mencapai 15 tahun. Dengan membawa 150 ton besi dan 5 kondensor dengan berat masing masing 3 ton yang dimuat di Surabaya.
Selain muatan tersebut, ada 250 orang yang ikut naik kapal ini di pelayaran terakhirnya. Tujuan akhir kapal tersebut adalah Semarang, Jateng. Namun, karena penyebab yang tidak diketahui, kapal ini berakhir tenggelam di perairan Brondong, Lamongan.
Lokasi tempat tenggelamnya kapal tersebut adalah kawasan yang disebut Westgat, selat di antara Pulau Madura dan Surabaya, sekitar 22 mil di sebelah barat laut Surabaya. Ketika tenggelam, sebanyak 8 pesawat udara dan perahu nelayan dikirim untuk menyelamatkan penumpang. Karena bantuan tersebut, sebanyak 153 orang berhasil diselamatkan. Sementara 70 penumpang dan awak kapal dilaporkan hilang.
Kini, setelah 85 tahun berlalu, dan arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa dari bangkai kapal yang diyakini merupakan bagian dari Kapal Van Der Wijck. Hingga kini, proses identifikasi kapal masih akan terus dilakukan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait