JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah menyebabkan banyak korban jiwa. Data dari Satgas Penanganan Covid-19, hingga Selasa (22/12/2020). tercatat kasus kematian sudah mencapai 20.257 orang dari 678.125 kasus yang ditemukan di seluruh daerah di Indonesia.
Sejumlah kepada daerah juga dilaporkan banyak terinfeksi Covid-19 dan sudah banyak pula yang menjadi korban jiwa. Dari data yang dirangkum iNews.id, hingga saat ini tercatat sudah ada 10 kepala daerah yang meninggal dunia karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.
Kepala daerah yang pertama kali mengembuskan napas karena serangan virus yang pertama kali ditemukan di China tersebut, yakni Bupati Morowali Utara (Morut) Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor, pada Kamis (2/4/2020). Sementara terbaru, Wakil Wali Kota (Wawali) Probolinggo Soufis Subri yang meninggal dunia, Rabu (9/12/2020).
Bupati Morut Aptripel Tumimomor meninggal dunia dalam usia 54 tahun saat perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sementara Wawali Probolinggo Soufis Subri meninggal dunia dalam usia 54 tahun di RSUD Soetomo Surabaya, Rabu (9/12/2020).
Para kepala daerah yang meninggal dunia umumnya memiliki riwayat kunjungan kerja keluar kota, sebelum akhirnya merasakan gejala-gejala umum terserang Covid-19. Sebagian juga memiliki penyakit penyerta. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, para kepala daerah ini tidak mampu bertahan dan meninggal dunia.
Berikut 10 kepala daerah yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19:
1. Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor
Bupati Morowali Utara (Morut) Aptripel Tumimomor meninggal dunia karena Covid-19 pada Kamis (2/4/2020). Aptripel meninggal dalam usia 54 tahun saat perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis malam.
Kabag Humas Morowali Utara Heri Pinontoan menjelaskan, almarhum sebelumnya mendapat perawatan di RSU Kolonodale, ibu kota Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, akibat gangguan kesehatan, pada Rabu (1/4/2020).
Di hari yang sama, Aptripel dirujuk ke RSU Wahidin Sudirohusodo Makassar. Namun, Aptripel tidak mampu bertahan. Dia dinyatakan meninggal pada Kamis malam, setelah menjalani dua hari perawatan.
Aptripel sebelumnya melakukan perjalanan ke Jakarta selama dua minggu sebelum dinyatakan positif Covid-19. Dia telah menjalani rapid test atau pemeriksaan cepat di RSU Kolonodale, namun hasilnya negatif.
Aptripel meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Aptripel dimakamkan di Kabupaten Gowa, Jumat (3/4/2020).
Aptripel Tumimomor merupakan pengusaha yang maju dalam pilkada pertama Morowali Utara 2016 dan terpilih menjadi bupati. Sebelum meninggal, Aptripel mempersiapkan diri mengikuti Pilkada Serentak 2020 dengan status petahana.
2. Wali Kota Tanjungpinang Syahrul
Kepala daerah kedua yang meninggal karena Covid-19, yakni Wali Kota Tanjungpinang Syahrul. Syahrul meninggal dunia dalam usia 60 tahun ruang perawatan ICU RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjung Pinang Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (28/4/2020) pukul 16.45 WIB.
Syahrul meninggal setelah menjalani perawatan selama 17 hari, sejak 11 April. Dia dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Sumatera Barat dan Batam.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, Wali Kota Syahrul meninggal dunia bukan semata-mata karena Covid-19, tapi juga karena memiliki penyakit penyerta lain. Syahrul mengalami pembengkakan ginjal, hipertensi dan diabetes.
Tim medis telah bekerja maksimal sejak Syahrul dirawat di RSUP Kepri pada 11 April 2020. Peralatan dan dokter ahli juga telah dikerahkan untuk merawat wali kota.
Kondisi Syahrul tidak stabil, kadang membaik dan menurun. Tim medis telah melakukan pompa jantung dan sempat membuahkan hasil yang baik. Kondisi kesehatannya menurun sejak Selasa pagi hingga akhirnya meninggal sore harinya.
Selain Syahrul, keluarga besarnya juga ikut terinfeksi Covid-19 saat itu, yakni istrinya Juwariyah, cucu, keponakan dan dokter pribadinya.
3. Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani meninggal dunia dalam usia 50 tahun akibat terinfeksi Covid-19, Senin (10/8/2020). Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdakot Banjarbaru Dedi Sutoyo menyebutkan, wali kota meninggal dunia sekitar pukul 02.30 WITA saat menjalani perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Nadjmi Adhani telah menjalani perawatan selama kurang lebih dua pekan di rumah sakit, setelah dinyatakan positif virus corona. Istrinya Ririen Kartika Rini juga positif corona dan dirawat di rumah sakit. Nadjmi bahkan sebelumnya sempat merekam video yang mengumumkan kondisinya dan istrinya yang positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, Senin (27/7/2020).
Pada Minggu (9/8/2020) siang, kondisi kesehatan orang nomor satu Pemkot Banjarbaru tersebut menurun karena kadar oksigen dalam darah rendah. Nadjmi Adhani akhirnya mengembuskan napas keesokan harinya.
4. Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony
Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony meninggal dunia karena Covid-19 pada Minggu (16/8/2020). Edward Antony meninggal dunia dalam usia 60 tahun, di Ruang Isolasi RSUD dr H Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung Provinsi Lampung sekitar pukul 04.30 WIB.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Way Kanan Achmad Gantha mengatakan, Edward Antony sempat menjalani perawatan karena terinfeksi virus corona atau Covid-19. Edward menjalani isolasi sejak terkonfirmasi Covid-19 pada 10 Agustus 2020, berdasarkan hasil rapid test dan dua kali swab test. Sebelumnya Edward yang memiliki penyakit penyerta diabetes melitus itu melakukan perjalanan ke Jakarta.
5. Plt Bupati Sidoarjo Ahmad Nur Syaifuddin
Plt Wakil Bupati Sidoarjo Ahmad Nur Syaifudin meninggal dunia karena Covid-19, Sabtu (22/8/2020), pukul 14.30 WIB. Tokoh NU Sidoarjo ini meninggal dalam usia 56 tahun di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), setelah beberapa hari menjalani perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo dr Syaf Setyawarman mengatakan, semula almarhum tidak ada gejala. Hanya, sejak 10 hari terakhir sebelum meninggal, Syaifuddin mengalami demam, batuk dan sesak napas.
Dari situ, dokter curiga dengan kondisinya dan hendak memeriksa lebih lanjut. Namun, saat itu Syaifuddin yang menggantikan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah karena ditahan KPK terkait kasus korupsi, tidak berkenan. Belakangan kondisinya terus melemah. Bahkan, Sabtu pagi, ajudan melaporkan Syaifuffin tidak mau makan.
Tak ingin terjadi sesuatu, tim dokter lantas membawa almarhum dari rumah ke rumah sakit untuk diperiksa. Baru beberapa jam dirawat, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo ini meninggal dunia di RSUD Sidoarjo setelah dirawat selama tujuh jam.
6. Bupati Berau Muharram
Bupati Berau Muharram meninggal dunia dalam usia 52 tahun di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa sore (22/9/2020).
Muharram sebelumnya mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui rekaman video, pada Rabu (9/9/2020) malam. Kondisinya diketahui dari hasil pemeriksaan swab kesehatan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kaltim, sebagai syarat maju Pilkada Serentak 2020.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Muharram juga diketahui mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat kunjungan kerja ke Maratua, Kabupaten Berau, 1 September 2020. Diketahui, Menteri Edhy sebelumnya dikonfirmasi positif Covid-19 pada 3 September 2020.
7. Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh
Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh meninggal dunia Minggu (04/10/2020) dini hari pukul 03.17 WIB. Ibnu meninggal dunia dalam usia 58 tahun di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Sekretaris Partai Nasdem Kabupaten Bangka Tengah, Aftar mengatakan, Ibnu Saleh menjalani perawatan intensif sejak Sabtu (26/9/2020) malam. Dia terkonfirmasi positif Covid-19 setelah istri dan putra ketiganya dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya, Ibnu Saleh kembali maju sebagai calon bupati Bangka Tengah berpasangan dengan Herry Erfian. Saat itu, Herry juga sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Soekarno Air Anyir Kabupaten Bangka.
8. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meninggal dunia, Kamis (26/11/2020). Dadang meninggal dunia dalam usia 54 tahun saat menjalani perawatan di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo, Jatim, akibat Covid-19.
Dadang mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis Sore. Sebelumnya, Dadang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 dan menjalani perawatan medis sejak Selasa (24/11/2020).
Diketahui, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dikonfirmasi positif terpapar Covid-19 usai menghadiri acara di Batu, Malang bersama Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Situbondo Syaifullah mengatakan, hasil tes Dadang Wigiarto keluar pada Rabu (25/11/2020) pagi. Sebelumnya, sampel tes swab Dadang diambil pada Selasa (24/11/2020).
9. Bupati Bulungan Sudjati
Bupati Bulungan Sudjati meninggal dunia di RSUD Tanjung Selor, Selasa (8/12/2020). Sudjati meninggal dalam usia 66 tahun sekitar pukul 11.00 Wita, saat dirawat karena diserang Covid-19.
Juru Bicara Dinas Kesehatan Bulungan Heriyadi Suranta mengatakan, Sudjati dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (7/12/2020). Dia dirawat di RSUD Soemarno Sosroatmodjo Bulungan, Kalimantan Utara.
Kepala Bagian Humas Pemkab Bulungan Andriana mengatakan, setelah dikonfirmasi positif Covid-19 lewat tes swab, Bupati Bulungan langsung menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya. Sudjati mengeluh demam setelah kunjungan kerja ke Balikpapan dan Samarinda.
Karena kondisinya memburuk, Bupati Bulungan dibawa ke RSUD Bulungan pada Senin (7/12/2020) malam. Namun, Sudjati tidak mampu bertahan dan akhirnya meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020).
10. Wakil Wali Kota Probolinggo Soufis Subri
Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, meninggal dunia dalam usia 47 tahun karena Covid-19 di RSUD Soetomo Surabaya, Jatim, Rabu (9/12/2020) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Soufis Subri sempat berjuang melawan sakit dirawat di rumah sakit selama kurang lebih dua pekan.
Sebelumnya, Soufis Subri dilaporkan mengeluh demam dan nafsu makannya menurun sejak 11 November 2020, sepulang dari perjalanan dinas dari Bandung.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo Aman Suryaman mengatakan, Wakil Wali Kota Probolinggo selanjutnya batuk dan demam sehingga memutuskan untuk berkonsultasi dengan Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dan menjalani pemeriksaan thorax. Hasil pemeriksaan yang keluar pada 18 November menunjukkan kondisi thoraxnya normal.
Pada 20 November, Wakil Wali Kota Probolinggo mengeluhkan demam yang tak kunjung reda. Setelah menjalani pemeriksaan, Soufis dinyatakan positif tertular Covid-19. Soufis kemudian menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh. Pada 22 November, Soufis dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya karena kondisinya menurun.
Selama dirawat, semua terapi sudah diberikan, termasuk pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga. Kondisi Soufis Subri terus menurun dan akhirnya meningga dunia setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soetomo Surabaya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait