SURABAYA, iNews.id – Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak politisi bertingkah lucu menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) April 2019 ini. Mereka kerap kali bersikap aneh dan melontarkan hal-hal tak masuk akal.
Kritik Jokowi ini disampaikan saat menghadiri Deklarasi Forum Alumni Jatim di Kawasan Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2/2019). Jokowi mengaku dalam seminggu ini, ada lawan politik yang mempersoalkan kebersamaannya dengan cucunya Jan Ethes.
“Sekarang ini, politik kita banyak yang lucu-lucu. Saya ini memiliki cucu. Saya juga memiliki anak. Masak main sama cucu gak boleh. Saya jalan-jalan di Kebun Raya dengan cucu gak boleh. Saya foto-foto sama cucu gak boleh,” katanya.
Jokowi mengatakan, apa yang dilakukannya bersama Jan Ethes, tak lebih sekadar bentuk kasih sayang kakek dengan cucu. Karena itu, dia merasa lucu ketika ada yang mempersoalkannya. “Kenapa tidak adu program dan gagasan saja,” ujarnya.
Jokowi menjadi lebih tergelitik saat ada pihak yang ingin melaporkan kebersamaannya dengan sang cucu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Terhadap kemungkinan itu, Jokowi pun mengaku tidak gentar. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berkelakar akan menyuruh cucunya Jan Ethes datang.
“Katanya cucu saya mau dilaporkan Bawaslu. Ya misalnya dilaporkan ke Bawaslu, saya suruh datang cucu saya. Udah lah tes ke Bawaslu sana. Ini ada-ada saja,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sudah saatnya cara-cara politik dijalankan dengan santun. Berikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana berpolitik dengan beretika. Politik dengan penuh tata krama, keadaban dan sopan santun, bukan sebaliknya, politik yang penuh kebohongan dan propaganda.
“Problemnya adalah, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda yang namanya propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan dusta. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan,” katanya.
Karena itu, Jokowi berharap seluruh elemen pendukungnya menyebarkan virus positif tersebut. “Sampaikan door to door. Dari desa ke desa. Mana yang benar, mana yang tidak benar. Jangan dibolak-balik. Sekarang ini banyak hal yang dibolak-balik,” ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait