Petugas BPBD dan instansi terkait saat penanganan banjir lumpur di Bumiaji Batu (Foto: MPI/Avirista Midaada).

BATU, iNews.id - Mitigasi bencana terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu di desa-desa. Hal itu dilakukan menyusul potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Kota Batu. 

Sebagaimana perkiraan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan diperkirakan terjadi pada akhir September hingga Oktober. Saat itu pula ancaman banjir akan datang. 

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim menjelaskan, pihaknya telah mengaktifkan kembali forum mitigasi bencana di desa - desa menjelang musim hujan. Di forum mitigasi itu juga disampaikan beberapa kemungkinan potensi bencana alam baru yang muncul di desa-desa yang ada di Kota Batu. 

"Makanya menjelang musim hujan kami aktifkan mereka, makanya kami berkeliling ke desa kemana terkait bagaimana mengkoordinasikan mereka supaya satu visi, untuk merespon ancaman di musim hujan. Supaya penanganannya bisa efektif, terpadu, terkoordinasi," ucap Rochim Jumat, (23/9/2022). 

Sejauh ini BPBD Kota Batu telah memetakan potensi bencana banjir dan longsor yang ada di Kota Batu. Pada bencana banjir misalnya Kecamatan Bumiaji masih menjadi perhatian BPBD, pasca banjir bandang yang terjadi November 2021 lalu. 

Sedangkan untuk bencana longsor Jalan Raya Payung yang menghubungkan Kota Batu dengan Pujon, Kabupaten Malang, masih menjadi ancaman. Terlebih akses ini juga menjadi jalan raya provinsi yang menghubungkan beberapa daerah. 

"Payung yang berkaitan dengan berdampak terhadap akses masyarakat beraktivitas menganggu jalan. Kemudian kalau ada permukimannya di Gunungsari. Sumberbrantas, Tulungrejo, ini kan menjadi perhatian," kata dia.

Sementara itu untuk mengantisipasi potensi bencana banjir bandang seperti tahun lalu, BPBD Kota Batu juga menambah alat peringatan dini atau Early Warning System (EWS) dari sebelumnya di tahun 2021 berjumlah 11 unit. Termasuk di antaranya pengecekan alat-alat EWS yang terpasang tersebut. 

"Alhamdulillah satu bulan terakhir kita lakukan pengecekan juga, Insya Allah dalam kondisi berfungsi semua. (Khusus jumlah EWS) Tahun ini ada tambahan, tapi lupa, tapi Insya Allah ada tambahan," tuturnya. 

Pihaknya juga tengah membangun komunikasi dengan sejumlah stakeholder terkait kebencanaan baik dari Basarnas, kepolisian, TNI, Tagana, hingga relawan, agar ketika bencana datang bisa lebih terpadu dan efektif dalam penanganannya. 

"Yang perlu diperbaiki di sisi koordinasinya supaya terpadu, efektif, tidak berlebih sumber daya ketika menangani bencana, bisa diatur. Yang kami di awal-awal musim hujan kami mengkoordinasikan itu," tuturnya. 

"Kadang kalau ada kejadian semua datang tapi akhirnya nggak terlalu banyak sumber daya di lokasi, ini kami komunikasikan bagaimana mengatur biar tepat kebutuhan, tepat jumlahnya. Ini yang perlu kita komunikasikan," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network