Puluhan kiai sepuh di Jawa Timur mendorong agar Muktamar ke-34 NU bisa digelar tahun ini saat pertemuan di Ponpes Lirboyo, Senin (20/9/2021). (Foto: ist)

SURABAYA, iNews.id - Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) mengusung KH Marsudi Syuhud sebagai calon Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU yang dijadwalkan berlangsung di Lampung, 23-25 Desember 2021.

KH Marsudi Syuhud yang kini menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU itu dinilai pantas meneruskan kepemimpinan KH Said Aqil Siroj.

Ketua FK3I, Mas Muhammad Maftuch mengatakan, Ketua Umum NU harus peka dengan keadaan dan kebutuhan zaman, sehingga dibutuhkan pemimpin seorang ulama yang sangat "alim wa alamah wa faqih".

"Artinya, yang layak memimpin dan menakhodai NU untuk meneruskan estafet kepemimpinan KH Said Aqil Siroj adalah sosok yang sangat alim dan cerdas. Kualifikasi itu pada saat ini ada pada KH Marsudi Syuhud," kata Gus Maftuch, Senin (11/10/2021).

Gus Maftuch menilai selain KH Marsudi Syuhud, belum ada figur lain yang saat ini pantas untuk menggantikan sosok Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU.

"Kapasitas, kapabilitas dan kredibilitas, serta keilmuan, kealiman dan kefaqihan KH Marsudi Suhud bisa dibilang sama dengan KH Said Aqil Siroj. Mari kita bersama-sama selaku umat dan warga NU beristighatsah, tahlil, mujahadah dan doa bersama semoga KH Marsudi Suhud terpilih memimpin NU dalam Muktamar NU di Lampung, Desember nanti," ujarnya.

Senada dengan Gus Maftuch, pengurus FK3I lainnya, AR Waluyo Wasis Nugroho menilai kemampuan Marsudi Syuhud setara dengan Said Aqil Siroj.

"KH Marsudi Syuhud selama mendampingi Buya Said Aqil Siroj telah membuktikan kelasnya sebagai pemimpin NU. Beliau selalu menomorsatukan kepentingan dan kemashlahatan warga NU," katanya.

Gus Wal, sapaan akrabnya, menyebut Buya Said selama menjabat Ketua Umum PBNU selalu peka dan peduli terhadap masalah dan penderitaan warga "Nahdliyin".

Menurutnya, dewasa ini hanya Buya Said dan KH Marsudi Syuhud yang peka terhadap masalah yang dialami warga Nahdliyyin.

Dia mencontohkan, belum lama ini KH Marsudi Syuhud menunjukkan keprihatinannya terhadap ribuan warga NU di Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang lahan pertaniannya terdampak oleh aktivitas perusahaan pertambangan galian C.

"Beliau sampai meneteskan air mata dan sangat terpukul hatinya ketika ada tujuh orang petani warga NU, yang bermaksud mempertahankan lahan pertaniannya, malah dipanggil Kepolisian Resor Kediri, karena diduga menghalangi aktivitas penambangan," ucap Gus Wal.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network