pelaku UMKM, Ananta Chandra menunjukkan kain lukis di gerai pojok batik Royal Plaza, Surabaya. (Foto: MPI)

SURABAYA, iNews.id - Rumah Kreatif BUMN (RKB) menjadi jalan rezeki bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) Ananta Chandra (51). Produk rumahan yang semula hanya dikenal antarteman, kini naik kelas menjadi langganan di event pameran.

Aneka baju dan kain lukis tergantung rapi di gerai Pojok Batik Lantai 1 Royal Plaza, Surabaya. Produk UMKM itu terlihat menyala, bersanding dengan beberapa merek ternama.

Clarint's Art nama mereknya. Produk kain lukis buatan Ananta Chandra itu ikut menghiasi gerai yang disiapkan untuk UMKM selama gelaran Surabaya Shopping Festival (SSF) 2024. Ada tas, baju, topi, kerudung hingga kain bahan dengan aneka lukisan dekoratif.

SSF merupakan event tahunan. Event tersebut digagas Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan BRI dan seluruh mal di Surabaya.

Ananta bersyukur produk kerajinannya lolos kurasi, sehingga berkesempatan ikut dalam event tersebut bersama UMKM lainnya. Dia juga bangga, produk yang dibuat kini naik kelas dan disejajarkan dengan produk-produk ternama.

"Tentu senang. Karena bisa bisa menambah pendapatan. Produk saya juga makin dikenal," katanya saat ditemui iNews.id, Sabtu (23/3/2024).

Sejak tiga tahun terakhir, Ananta sering megikuti kegiatan serupa. Beberapa kali dia juga diikutkan pameran di sejumlah event. Salah satu yang terbesar yakni BRIlianpreneur yang digelar Bank Republik Indonesia (BRI) di Jakarta Convention Center (JCC) pada 2023 lalu.

Bersama 500 klaster UMKM binaan BRI di seluruh Indonesia, Ananta berkesempatan memamerkan produknya hingga bertemu dengan para investor besar. "Ada business matching di acara itu. Kami dipertemukan dengan investor, sehingga bisa bertransaksi," kata perempuan yang juga pelukis itu.

Ananta Chandra dengan koleksi batik lukisnya. (Foto: MPI)

Ananta bersyukur atas kesempatan itu. Sebab, untuk menjadi UMKM terpilih, ada tahap seleksi yang harus diikuti. Enam bulan lamanya. Kriteria penilaian juga banyak, mulai dari keunikan produk, orisinalitas, kualitas hingga unsur kolaborasi antar-UMKM dalam produk yang dibuat.

Hasilnya, produk tas dan kain lukis buatannya dikenal lebih luas dan pelanggan pun bertambah. Bahkan, sejak ikut pameran itu, banyak pesanan datang dari luar daerah.

Order dari Jepang dan Belanda

Tak hanya pelanggan lokal, beberapa pencinta produk Clarint's Art juga datang dari Jepang dan Belanda. Kala itu, pelanggan dari Jepang memesan taplak meja dengan lukisan ecoprint. Sementara warga Belanda memesan kerudung pasmina dengan hiasan bunga Sakura.
"Bangga sekali produk saya diminati orang luar negeri," katanya.  

Ananta tidak tahu dari mana pelanggan asal Jepang dan Belanda itu mengenal produknya. Dia menduga mereka tahu dari acara pameran atau produk yang dipajang di mini gallery BRI.

Di luar itu, pelanggan luar negeri juga sering didapat saat ada kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Saat itu beberapa UMKM diundang untuk datang membawa dagangan, sehingga berkesempatan dibeli turis yang datang.

Ananta mengakui, omzetnya terus meningkat sejak sering ikut pameran. Bahkan, beberapa kali dia juga mendapat order khusus dari beberapa pelanggan.

"Belakangan produk saya banyak yang custom. Kadang mereka (pelanggan) bawa bahan sendiri. Saya tinggal membuat lukisan sesuai yang dipesan," katanya.

Karena itu, Ananta pantang melimpahkan pekerjaanya pada orang lain (karyawan). Tujuannya agar kualitas serta ciri khas karya lukisnya tetap terjaga.

"Ada dua karyawan yang membantu. Tetapi hanya untuk menjahit saja. Kalau melukisa saya kerjakan sendiri. Takut tidak sesuai," tuturnya.

Kini Ananta bisa menikmati hasil kreativitas dan jerih payahnya tersebut. Produk UMKM yang dihasilkan sukses menjadi sumber pendapatan baru dan bisa diandalkan untuk kebutuhan rumah tangga.

"Alhamdulillah, omzet terus meningkat," katanya tanpa menyebut angka.

Rumah BUMN Jadi Jalan Rezeki

Ananta bercerita, buah dari kemajuan usaha itu mulai dirasakan Ananta sejak menjadi binaan BRI tahun 2021. Setiap pekan dia berkesempatan mengikuti berbagai pelatihan dan workshop yang diadakan di Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Sidoarjo.

Ibarat kawah candradimuka, RKB menjadi tempat UMKM untuk berbenah dan menempa diri, sehingga bisa naik kelas. Mereka diajari berbagai hal, mulai manajemen keuangan, digital marketing, membuat company profile, hingga foto produk dan packaging.

"Setiap pertemuan didatangkan mentor. Kami diajari apa saja agar bisa survive," katanya.

Lebih menyenangkan lagi, di RKB, juga disiapkan mini gallery. Di tempat itulah semua UMKM binaan bisa memajang produknya, lengkap dengan alamat produksi dan nomor telepon.

Fasilitas itu memberi kesempatan UMKM binaan mendapatkan pelanggan. Sebab, lokasi tersebut kerap dikunjungi tamu-tamu penting.

"Kadang ada tamu dari luar Jawa datang berombongan. Lalu pesan," katanya.

Model pendampingan inilah yang diharapkan Ananta ada terus menerus, termasuk juga event pameran. Sebab, semakin banyak pameran, maka semakin besar peluang UMKM untuk terus berkembang.

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Farida Fitrianing Arum, mengapresiasi dukungan BRI terhadap UMKM di Surabaya. Sebab, dengan dukungan itu, UMKM bisa terus berkembang dan berdaya.

"Kami di Pemkot Surabaya juga melakukan hal serupa. Selain pendampingan, para pelaku UMKM juga kami bantu proses perizinan hingga pemasaran," katanya.

Contohnya, Pemkot Surabaya telah mendirikan Surabaya Kriya Gallery (SKG) di beberapa lokasi. Tempat tersebut menjadi wadah UMKM untuk memasarkan produknya.

Farida menyebutkan, ada sekitar 500 produk UMKM yang dipasarkan di SKG, terdiri atas makanan dan minuman (mamin), fashion, aksesoris, hingga kerajinan (craft). "Semua telah melalui proses kurasi. Paling banyak ada di SKG MERR (Jalan Dr Ir H Soekarno No II Middle East Ring Road), kemudian di SKG Siola (Gedung Siola lantai 1, Jalan Tunjungan No 1-3," ujarnya.

Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero Tbk (BRI) Supari mengatakan, program Rumah BUMN sangat efektif memberdayakan pengusaha di segmen mikro dan ultra mikro untuk tumbuh dan berkembang. Saat ini BRI telah memiliku 54 titik rumah kreatif BUMN dengan 400.000 lebih anggota.

Dari jumlah tersebut 49.148 UMKM di antaranya telah Go Digital. Sedangkan 22.648 lainnya telah Go Online. Sementara 872 UMKM lagu sudah Go Global.

UMKM yang dibina hampir semua klaster. Untuk industri kreatif seperti fashion, food and beverages, accessories & beauty, home décor & craft sebanyak 89.629 UMKM. Sedangkan 328.959 UMKM lainnya berasal dari sektor industri lain, seperti jasa perdagangan, layanan, pertanian, peternakan, Perkebunan dan perikanan. 


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network