SURABAYA, iNews.id – DPD Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) turut merespons isu kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). DPD memastikan hampir semua kader serta pengurus baik tingkat DPC maupun DPD, tetap solid setia bersama Ketua Umum AHY.
Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Bayu Airlangga, mereka setia pada AHY sesuai hasil Kongres V DPP Partai Demokrat tahun 2020 lalu. Upaya pihak luar merongrong Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum AHY akan sia sia.
"Kami tidak akan goyah sedikitpun. Pengurus dan kader di Jatim akan patuh dan loyal terhadap mas AHY sebagai Ketua Umum kami," ujar Bayu, Kamis (4/02/21).
Politisi muda ini menegaskan, kekompakan pengurus dan kader dalam barisan yang dikomandani AHY di Partai Demokrat tidak akan goyah sedikit pun. Dia menilai, saat ini sosok AHY adalah figur yang bisa diterima tak hanya kader Demokrat, tapi oleh seluruh simpatisan maupun rakyat secara luas.
Hal ini terbukti dalam Kongres V Partai Demokrat Maret 2020 lalu yang telah memutuskan secara aklamasi AHY sebagai Ketua Umum. Itu sebuah bukti bahwa sosok AHY benar-benar didukung seluruh kader seluruh Indonesia ini termasuk di Jatim.
"Para pengurus partai khususnya DPC se jatim telah kontak saya. Mereka siap membuat peryataan tetap setia terhadap Partai Demokrat di bawah kepemimpinan mas AHY," katanya.
Bagi Partai Demokrat Jatim lanjut Bayu, sosok AHY akan membawa kebesaran partai berlambang bintang mercy tersebut. "Kami berharap seluruh senior dan kader Partai Demokrat juga menghormati hasil Kongres serta tetap menjaga keharmonisan di Partai yang kita cintai ini,” kata wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim ini.
Terpisah, anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Jatim, Kuswanto mengatakan, isu kudeta ini sebagai kaitan menghadapi 2024. Doktor Hukum Politik lulusan Universitas Airlangga (Unair) ini mengatakan, jika ada seseorang yang sangat berambisi maju dalam kontestasi pilpres 2024, haruslah memiliki kendaraan partai yang mumpuni.
“Partai Demokrat pernah jadi partai pemenang pemilu. Siapa pun yang mengelola partai ini pasti menargetkan menjadi tiga besar, bahkan menjadi pemenang pemilu,” katanya.
Namun bagi Kuswanto, sebagai kader Partai Demokrat, dia justru melihat inilah saat tepat untuk meneropong soliditas para kader dan melihat militansinya. Kondisi ini menjadi motivasi karena di luar sana banyak tokoh nasional dan partai politik sangat tertarik untuk terus menghambat Partai Demokrat agar tidak jadi saingan bahkan sandungan di Pemilu yang akan datang.
“Segala cara akan dilakukan untuk melemahkan Partai Demokrat. Bahkan bila memungkinkan, Partai Demokrat layak untuk dikuasai sebagai kendaraan politiknya,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait