SURABAYA, iNews.id – Bagi warga Jawa Timur (Jatim) kini sudah dapat mengakses peta persebaran Covid-19. Peta ini dapat diakses di http://radarcovid19.jatimprov.go.id/.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerangkan, peta ini akan menyajikan data secara real time hingga tingkat kecamatan di 38 Kabupaten/Kota se Jatim. Pembukaan akses dilakukan agar masyarakat mendapat visualisasi tentang kondisi ter-update saat ini.
"Ini salah satu wujud komitmen kami untuk transparansi data dan percepatan penanganan Covid-19. Agar masyarakat lebih "ngeh" dengan situasi saat ini dan lebih aware lagi dengan lingkungan," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (15/4).
Dia berharap dengan adanya data real time ini dapat mengurangi kepanikan masyarakat. Selain itu juga membuat warga lebih waspada dan meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam penerapan physical distancing.
Di laman tersebut masyarakat tidak hanya mendapat gambaran sebaran pasien positif Covid-19 hingga tingkat kecamatan, namun juga akses rumah sakit rujukan terdekat jika membutuhkan penanganan kesehatan segera.
Bahkan masyarakat juga bisa menghubungi nomor khusus di tiap rumah sakit yang didedikasikan untuk pelayanan Covid-19 tersebut. Dengan demikian, pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa lebih cepat dan komprehensif.
"Dari Radar Covid 19 ini kita bisa mengetahui jika ada masyarakat yang memiliki tanda-tanda klinis penyakit ini, maka bisa segera dirujuk ke RS terdekat sesuai data yang ada," katanya.
Dengan adanya laman ini, Khofifah tidak berharap akan menimbulkan ketakutan dalam masyarakat. Sebaliknya, informasi real time ini dapat mendorong semangat gotong-royong manakala daerah atau wilayahnya masuk dalam area terdampak Covid-19.
"Ayo kita bangun optimisme bisa melewati ini semua," katanya.
Sebagai informasi, titik merah pada peta ini bukan lokasi persis pasien positif Covid-19 namun diacak oleh sistem dalam radius satu kilometer dari alamat domisili pasien. Artinya, warga di sekitar titik merah diharapkan makin memperketat physical distancing.
Sementara itu, per hari Selasa (14/4/2020) di Jatim terdapat sebanyak 474 kasus positif Covid-19, atau bertambah 36 kasus. Sedangkan, sebaran yang tertinggi masih berada di sekitar Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan.
Rinciannya, Kota Surabaya ada pertambahan 20 sehingga menjadi 228 kasus. Kabupaten Sidoarjo tambah enam sehingga totalnya 45 kasus.
Untuk Kabupaten Lamongan tambah satu sehingga totalnya 25 kasus. Terakhir Kabupaten Gresik tambah satu sehingga totalnya jadi 18 kasus.
Khofifah kembali menegaskan, area Surabaya Raya harus melakukan langkah-langkah yang lebih terukur untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, juga saling terintegrasi antara satu wilayah dan yang lain, sehingga langkah-langkahnya bisa saling menyatu.
"Jadi selain tracing dibutuhkan langkah-langkah yang menyatu, signifikan dan terukur. Utamanya di area-area yang di dalam peta yang konfirmasi kasus positifnya paling tinggi," katanya.
Sedangkan, untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim kini sebanyak 1.498 , serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 14.931.
Dari total kasus positif Covid-19 di Jatim, sudah ada sebanyak 81 orang pasien yang dinyatakan sembuh atau setara dengan 17,09 persen. Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia sebanyak 45 orang atau setara dengan 9,49 persen.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait