JOMBANG, iNews.id - Warga di Kabupaten Jombang dihebohkan dengan penemuan sebuah struktur bangunan kuno yang diduga dibangun sebelum masa Majapahit. Struktur bangunan kuno tersebut ditemukan terpendam di dalam tanah dan langsung dilakukan penggalian oleh Balai Pelestatian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim).
Struktur bangunan kuno ini ditemukan warga di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Dari hasil ekskavasi tim BPCB berhasil mengungkap keberadaan bangunan kuno tersebut yang selama ini tertimbun di dalam tanah.
Arkeolog BPCB Jatim Pahadi mengatakan, di lihat dari ukuran batanya yang cukup besar, bangunan kuno ini kemungkinan dibangun jauh sebelum masa Majapahit atau diperkirakan sejak masa Raja Mpu Sindok.
"Sementara jika dilihat dari bentuknya, bangunan kuno ini merupakan sebuah tempat suci atau tempat ibadah atau candi di masa lalu," katanya, Sabtu (24/9/2022).
Namun demikian, bentuk candi ini belum bisa diinterpretasikan oleh petugas karena proses penggaliannya baru berhasil membuka timbunan tanah di sisi selatan dan sisi timur saja. Sementara sisi utara dan sisi barat saat masih berada di dalam tanah.
"Setelah enam hari penggalian BPCB Jawa telah berhasil membuka struktur bangunan di sisi selatan sepanjang 9 meter dan sisi timur 9 meter. Tapi belum bisa dipastikan siapa yang telah mendirikan bangunan suci ini. Sebab, belum ditemukan prasasti yang bisa dijadikan petunjuk," ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Jombang Dian Yunitasari mengatakan, adanya dugaan bangunan kuno di tengah sawah di Desa Sukosari ini sudah dilaporkan oleh warga sejak lama. Bahkan, secara turun temurun warga sudah mencurigai adanya struktur bangunan peninggalan era kerajaan di tempat ini karena banyaknya pecahan bata kuno yang berserakan.
"Namun, karena berbagai hal, kami baru bisa menyediakan anggaran ekskavasinya tahun ini," katanya.
Ekskavasi dilakukan karena sejak beberapa tahun lalu area yang diduga terdapat situs bangunan bersejarah ini dijadikan tempat pembuangan limbah B3 oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Dia berharap, dengan ekskavasi ini pembuangan limbah atau perusakan area situs ini tidak berlanjut.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait