JOMBANG, iNews.id - Ancaman pembunuhan warga Muhammadiyah oleh oknum pegawai Badan Riset dan Inivasi Nasional (BRIN), APH terus menuai kecaman. Bahkan, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) di Jombang ikut turun tangan, meminta polisi segera menindak tegas oknum aparatur sipil negara (ASN) tersebut.
Pantauan di lapangan, puluhan ormas yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Jombang mengaku prihatin atas sikap oknum ASN tersebut. Mereka berkumpul di rumah mantan Ketua PCNU Jombang KH Salman pada pada Rabu (26/4/2023) malam untuk bermusyawarah dan membuat pernyataan sikap atas kegaduhan tersebut.
"Kami dari FKM Jombang merasa terpanggil atas adanya kegaduhan ini. Sebab, situasi kondusif kabupaten jombang sudah diganggu oleh oknum ASN ini," kata Juru Bicara FKM Jombang Didik Tondo Susilo.
Didik mengatakan sengaja berkumpul untuk membuat pernyataan sikap bersama menanggapi adanya ASN yang membuat kegaduhan di masyarakat. Pada kesempatan itu pihaknya juga mendesak kepada aparat kepolisian untuk mengambil tindakan tegas terhadap oknum tersebut.
"Kami meminta Polda Jatim mupun Mabes Polri untuk mengambil dindakan tegas terhadap segala upaya yang berpotensi menimbulkan kegaduhan," katanya.
Diketahui, oknum ASN, APH, mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah hanya gara-gara perbedaan dalam penentuan waktu Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. Ancaman pembunuhan tersebut ditulis APH di sebuah kolom komentar di Facebook, sehingga memantik kemarahan dari masyarakat di seluruh Indonesia.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait