Hasil tes dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri menyebutkan Shalfa masih perawan. (Foto: iNews/Afnan Subagio)

KEDIRI, iNews.id – Keluarga Shalfa Avrila Siani belum bisa menerima pemulangan paksa atlet SEA Games 2019 itu dengan alasan keperawanan yang disampaikan pelatih pelatnas Persani (Persatuan Senam Indonesia).

Selain mencoreng masa depan putrinya, hasil tes dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri menyatakan selaput dara SAS masih utuh.

Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati mengatakan, hasil tes dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri menyatakan Shalfa masih perawan. Namun yang bikin Ayu terkejut, surat keterangan keperawanan itu oleh pihak pelatih, terutama Indra Sabarani ditolak.

Melalui Zahari, Indra meminta Shalfa dites ulang di RS Petrokimia Gresik. Ayu dengan tegas menolak permintaan itu dengan alasan proses tes keperawanan menyakitkan. Selain itu ia merasa ada sesuatu yang aneh jika hasil tes resmi yang dikeluarkan rumah sakit (RS Bhayangkara) masih diragukan.

Ayu mengaku legawa jika pemulangan anaknya karena alasan indispliner."Hal yang kami tidak terima adalah karena alasan tidak perawan," kata Ayu ditemui di rumahnya di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jumat (29/11/2019).

Pemulangan paksa Shalfa dari Mess Persani di Gresik ke Kota Kediri berlangsung dramatis. Ayu mengaku dihubungi Irma, seorang pelatih Shalfa di mess Persani.

Dalam komunikasi via telepon keluarga diminta segera menjemput pulang SAS dengan alasan sering pulang malam dan kerap pacaran.

Hal yang paling mengejutkan dan bahkan sampai membuat Satrio Utomo, suaminya syok, kata Ayu, dari hasil interogasi pelatih, putrinya dikatakan sudah tidak perawan. "Disampaikan bahwa selaput dara anak saya robek seperti bekas diperkosa," kata Ayu.

Ketua KONI Kediri, Maria Karangora mengaku tidak terima dengan tudingan sang pelatih karena menyangkut harkat dan martabat sang atlet. Padahal Shalfa bukan atlet sembarangan karena sudah ikut latihan sejak kecil dan telah menorehkan berbagai prestasi.

Maria pun mendukung tuntutan tim kuasa hukum Shalfa kepada pelatnas karena tuduhan kepada sang atlet telah dibantah oleh hasil pemeriksaan rumah sakit bahwa sang atlet tidak mengalami kerusakan pada selaput daranya seperti dituduhkan pelatihnya."Kami tidak terima dan berusaha mencari penjelasan. Tapi di sana (tim pelatih) agak bagaimana begitu. Pengacara juga melayangkan surat ke presiden (Joko Widodo)," kata Maria, Jumat (29/11/2019).

Terkait persoalan itu, kata Maria, KONI Kediri berusaha memediasi atlet senam artistik daerah itu oleh pelatihnya dengan menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network